SUMENEP, Lingkarjatim.com — Ratusan warga kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berbondong-bondong memenuhi Pelabuhan Kalianget demi mengantri menaiki kapal menuju kepulauan untuk mudik lebih awal.
Salah satu calon penumpang kapal, Abdur Rahman mengatakan, keputusannya untuk mudik lebih awal kali ini demi menghindari kepadatan arus mudik di hari-hari menjelang Lebaran, karena jumlah pelayaran menuju Kepulauan Kangean Sumenep masih sangat terbatas.
“Warga kepulauan itu banyak yang pulang dari Malaysia. Ada yang kuliah, mondok. Jadi sangat kurang kalau kapal cuma dua armada,” kata Abdurrahman.
Menurut Abdurrahman, pemerintah setempat harus tanggap menghadapi situasi tersebut, seperti memberikan tambahan kapal angkutan agar warga kepulauan yang hendak mudik tidak menumpuk di pelabuhan.
“Supaya kapal ditambah seperti Sumekar atau kapal apalah yang penting ada tambahan kapal yang mau ke Kangean kasian masyarakat Kangean yang ada di daratan,” terangnya
Sementara itu, Humas Kapal Motor Penumpang (KMP) Munggiyango Hulalo, Suhaimi mengatakan, membludaknya penumpang yang mudik lebih awal ini sangat berdampak pada kapasitas satu-satunya kapal yang beroperasi di Pelabuhan Kalianget itu. Terlebih, para penumpang banyak yang membawa kendaraannya baik roda dua maupun roda empat.
“Kendaraan dan sembako sudah kita masukkan kemarin atau sehari sebelumnya untuk menghindari penumpukan dengan calon penumpang, namun antrian penumpang dengan barang bawaannya, seperti kendaraan masih banyak” kata Suhaimi, Kamis (7/4/2022).
Suhaimi mengaku, saat ini pihaknya tak bisa menaikkan kendaraan atau pun penumpang di luar batas kemampuan kapalnya. Sehingga, penumpang yang tidak kebagian tempat di kapal, terpaksa harus menunggu pelayaran berikutnya. Sementara itu, kata Suhaimi, pihaknya juga belum ada rencana untuk menambah jadwal pelayaran karena belum ada permintaan atau perintah dari pemerintah daerah setempat.
“Kami sudah meminta mereka (penumpang) yang tertolak untuk menunggu pelayaran berikutnya pekan depan atau bisa melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo,” tuturnya. (Abdus Salam/Hasin)