Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Bangkalan (Ikamaba) Surabaya menggelar aksi unjuk rasa ke kantor PT. PLN UID Jawa Timur, Kamis (24/03/22).
Melalui rilisnya koordinator aksi Mahmudin Samin menyampaikan bahwa sesuai dengan pengamatannya, masih banyak masalah yang ditemukan dilapangan terkait pelayanan Perusahaan Listrik Nasional di Kabupaten Bangkalan.
Berikut isi lengkap rilis yang diterima oleh tim media Lingkarjatim :
Mengamati permasalahan-permasalahan pelayanan listrik nasional (PLN) yang terjadi di desa-desa kabupaten Bangkalan.
Pertama mengenai pendaftaran KWH baru khususnya dalam mengurus nomor identitas instalasi tenaga listrik (NIDI) sulit untuk mengakses sistem pendafataran nidi dan belum jelas sistemnya.
Ketika mencoba untuk daftarkan nidi secara mandiri tidak bisa, dan ketika minta tolong ke perusahaan-perusahaan terjadi
penarikan-penarikan uang di lapangan.
Kedua di Kabupaten Bangkalan pemasangan KWH sangat sulit dan tarifnya begitu mahal, mulai dari harga Rp. 2.500.000 bahkan ada yang sampai harga Rp. 2.700.000.
Persoalan yang ketiga, terkait dengan jauhnya tempat penyambungan kWh dari
permukiman masyarakat, kisaran dari satu sampai dua kilo meter dari tempat
penyambungan, dan itu tidak sesuai dengan jarak idealnya pemasangan kWh pada umumnya. Sedangkan hal itu berpotensi berdampak negatif terhadap masyarakat sekitar karena kabel yang ber- keleleran itu tidak diperhatikan oleh pihak PLN setempat.