SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya mulai menyiapkan diri terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen. Salah satunya dengan melakukan asesmen seluruh sekolah di Surabaya.
“Berikutnya, kami akan melakukan edukasi pada orangtua. Karena bagaimanapun kalau ada anak yang terpapar, itu kan harus ditelusuri sumbernya. Apakah benar mereka dari sekolah langsung pulang ke rumah atau masih keluar lagi,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Surabaya, Senin, 21 November 2021.
Mantan Kepala Badan Perencanan dan Pembangunan Kota (Bappeko) ini, mengaku sempat belajar dari belasan siswa yang sempat dinyatakan positif covid-19 beberapa waktu lalu. Ketika dilakukan tracing, mereka terbutki sempat melakukan perjalanan ke luar kota.
“Kalau memang benar-benar dari rumah ke sekolah, maka benar itu klaster PTM. Tapi kan mereka (yang sempat dinyatakan covid-19) terbutki dari luar kota. Jadi ini harus dilihat lagi,” katanya.
Eri memastikan PTM kapasitas 100 persen akan dilakasanakan di Surabaya. Saat ini, lanjut Eri, pihaknya sedang menunggu Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, di antaranya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Jadi, kami masih menunggu SKB empat menteri. Intinya ini bagaimana ekoomi dan pendidikan tetap berjalan dengan upaya memberantas covid-19,” ujarnya.