SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Menjelang musim penghujan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo menyiapkan Rp 40 miliar bila terjadi bencana hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi merupakan terjadinya curah hujan dan angin puting beliung.
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi, mengatakan pada peserta apel gelar pasukan kesiapan antisipasi bencana. Sebab bencana dapat terjadi sewaktu-waktu. Oleh karena itu, akan sinergikan kesiapan dalam penanganan bila terjadi bencana alam.
“Selain memperhatikan faktor evakuasi korban bencana, juga harus mengedepankan faktor protokol kesehatan agar tidak bertambahnya penyebaran Covid-19. Karena patut kita syukuri di Kabupaten Sidoarjo Covid-19 semakin menurun, inilah yang harus terus dijaga,” kata Subandi, saat apel pasukan siaga bencana, di halaman Mapolresta, Senin (25/10/2021).
Menurut Subandi, bencana alam hidrometeorologi dari data BMKG Kabupaten Sidoarjo, perkiraan musim hujan terjadi pada November 2021 dan puncaknya Januari hingga Februari 2022. Melihat besarnya ancaman bencana hidrometeorologi, maka diperlukan meningkatkan kewaspadaan semua pihak.
“Tidak hanya kesiapsiagaan para personel yang terlibat dalam penanganan, tapi semua kesiapan termasuk alatnya,” paparnya.
Saat disingung berapa anggaran siaga bencana, Subandi tidak menjelaskan secara detail jumlah anggaran. Ia hanya mengatakan semua OPD sudah menyiapkan anggaran untuk antisipasi terjadinya bencana.
“Anggaran pada OPD masing-masing sudah siap, sekitar Rp 40 Miliar bantuan tak terduga. Semua tersedia, tidak akan kekurangan soal anggaran,” ujar Ketua DPRD Sidoarjo Usman menimpali.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, Polresta Sidoarjo dan jajaran bersama TNI maupun stakeholder terkait, menyatakan siap melakukan berbagai upaya pencegahan resiko terjadinya bencana, hingga proses penanganan maupun evakuasinya.
“Kami akan lakukan pendekatan dan mengedukasi masyarakat, bahwa bencana dapat terjadi kapan saja. Namun sebagai antisipasi faktor resiko dampak bencana, dapat diminimalisir dengan menjaga lingkungan sekitar,” katanya singkat.
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo Dwijo Prawito mengatakan, antisipasi terjadinya bencana dilakukan hingga ke tingkat desa. Semua pihak terlibat. Selain itu melibatkan peserta dari relawan kebencanaan.
“Dalam mitigasi bencana dinilai penting dalam upaya meningkatkan penyelamatan korban saat terjadi bencana,” tukasnya. (Imam Hambali)