BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) memiliki tunggakan yang belum dibayarkan kepada RSUD Syamrabu Bangkalan sekitar Rp 9 milyar.
Tunggakan itu merupakan klaim dari biaya kesehatan masyarakat miskin (biakesmaskin) mulai tahun 2020 sampai tahun 2021.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan Nunuk Kristiani usai dipanggil komisi D DPRD Bangkalan, Rabu (22/09/2021).
“Tunggakan tahun 2020 sama tahun 2021 sekitar Rp 9 milyar,” ujarnya.
Nunuk berharap, tunggakan itu bisa segera dibayarkan. Sebab jika tidak, maka akan mempengaruhi pelayanan di RSUD.
“Kita kan juga harus membayar obat-obatan, pegawai kontrak, listrik dan air. Kalau itu (khususnya obat) tidak dibayar, kita tidak bisa melayani pasien. Bagaimana kita mau melayani kalau obatnya tidak ada,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo mengaku sudah mengupayakan pembayaran tunggakan tersebut.
“Nanti kita carikan, kalau memungkinkan di PAK ini, kalau tidak kita carikan di tahun 2022. Kita putar-putar dulu” katanya.
