SUMENEP, Lingkarjatim.com — Jika anda berkunjung ke Madura, khususnya ke Kabupaten Sumenep, tentunya tidak akan cukup afdhal kunjungan anda jika anda tidak membeli oleh-oleh yang satu ini. Namanya adalah rengginang.
Rengginang merupakan salah satu camilan berbahan dasar beras ketan. Beras ketan ini, kemudian digoreng sehingga bisa menghasilkan produk yang lezat untuk disantap disegala kesempatan.
Jika anda berkunjung ke Sumenep, seperti ke Kecamatan Peragaan, hingga Kecamatan Kalianget, hampir di sepanjang jalan, anda akan melihat pertokoan yang menjual makanan atau oleh-oleh. Di toko itu, pasti asa yang namanya rengginang.
Rengginang di Kabupaten Sumenep, agak berbeda dengan rengginang pada umumnya, berbagai varian rasa tersedia, seperti rengginang rasa ikan. Anda dapat membeli rengginang yang sudah digoreng, atupun rengginang yang masih mentah, sehingga anda bisa kapan saja menggorengnya sendiri.
Rengginang ini, biasanya menjadi makanan atau camilan khas ketikan hari-hari besar, semisal hari raya idul fitri dan idul adha, sehingga permintaan pasar juga meningkat. Menjelang lebaran pengusaha rengginang bisa memproduksi hingga 10 ribu bungkus.
“Produksi rengginang pasti meningkat, disaat menjelang Lebaran, bisa memproduksi rengginang hingga 10 ribu bungkus. “Berapa pun bikinnya akan ludes semua,” kata pengusaha rengginang merek ‘Tiga Merpati’ yang ada di Desa Prenduan, Moh. Saleh.
Harganya cukup terjangkau, untuk rengginang mentah, hanya Rp 22 ribu satu bungkus yang berisi 40 keping rengginang. “Satu bungkus rengginang mentah dibanderol Rp 22 ribu, isi satu bungkus sekitar 40 keping,” tambahnya.
Ia mengatakan, rata-rata, sesama pengusaha rengginang sudah sepakat dengan harga yang akan ditetapkan. Hanya saja, setiap pengusaha memiliki varian tersendiri, termasuk varian rasa rengginang yang diproduksi.
Bahkan, setiap pengusaha enggan saling berbagi resep demi menjaga kekhasan hasil produksinya. “Khas rasa kan beda beda disetiap pengrajin atau pengusaha,” terang Mantan Kepala Desa Prenduan tersebut.
Hanya saja, ditanya soal racikan bumbu rengginang yang diproduksinya, ia enggan menjelaskan karena alasan demi menjaga kekhasan rengginangnya. Namun, ia memastikan, masyarakat yang membeli rengginang, termasuk rengginang ‘Tiga Merpati’ tidak akan kecewa. (Abdus Salam/*).