SURABAYA, Lingkarjatim.com – Kasus terkait virus korona (covid-19) di Jawa Timur terus bertambah. Hingga saat ini ada 66 pasien positif korona, bertambah tujuh dari sebelumnya 59 orang.
“Total ada 66 orang yang positif covid-19 di Jatim. Jadi, ada tambahan tujuh orang yang positif di Jatim hari ini,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat memimpin jumpa pers covid-19 Jatim, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat malam (27/3/2020).
Adapun tujuh pasien tambahan itu, yakni dua pasien di Malang Raya, dua orang di Situbondo, Lumajang satu orang, Jember satu orang, dan Kota Batu satu orang.
Sehingga sampai saat ini total ada 66 pasien, terdiri dari 33 dari Surabaya, Malang Raya, Magetan dan Sidoarjo masing-masing delapan orang.
Kemudian Kabupaten Kediri dan Situbondo masing-masing dua orang, serta Gresik, Blitar, Lumajang, Jember dan Kota Batu masing-masing satu orang pasien positif korona.
“Dengan tujuh pasien tambahan baru itu, maka empat daerah di Jatim masuk zona merah, yaitu Lumajang, Situbondo, Jember, dan Kota Batu,” ujarnya.
Selain itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 267 orang, bertambah 46 dari sebelumnya 221 orang.
Begitu juga dengan orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 3.781, bertambah drastis 726 dari sebelumnya 3.055 orang.
“Sementara dari 66 pasien positif itu, ada 8 orang sembuh dan meninggal ada empat orang. Yaitu Surabaya, Malang Raya, Situbondo, Kediri, masing-masing satu orang meninggal dunia,” ujarnya.
Dengan ada peningkatan kasus covid-19 itu, Khofifah menghimbau kepada masyarakat dan semua pihak, agar meningkatkan kewaspadaan, dan memaksimalkan langkah pencegahan covid-19.
Di antaranya, menjaga jarak sosial, olah raga, tidak keluar rumah kecuali urgent, menjaga pola hidup bersih dan sehat, cuci tangan yang baik, dan jangan mengundang atau mendatangi tempat keramaian.
“Jangan melakukan suasana yang menjadikan panik. Tempat wisata, hiburan malam, night club, diskotek segera ditutup. Sebab, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang rupanya mengabaikan imbauan. Penyebaran covid-19 ini jangan pernah dianggap sepeleh,” pungksnya. (Amal Insani)