BANGKALAN, lingkarjatim.com – Pemerintah Desa Bajeman, Kecamatan Tragah, Bangkalan, melatih warga dari kalangan ibu-ibu, mengolah jagung yang kecil menjadi kripik jumbo.
Pelatihan digelar selama tiga hari di Balai Desa, mengundang Nur Farida dan Moh Dahri, pasangan suami istri asal Desa Soket Dejeh, yang sukses membuat kripik jagung dengan merk Tatochis (Tragah Tortilla Chips).
“Nilai ekonomis produk pertanian akan bertambah jika diolah, misalnya pisang dijadikan kripik. Atau jagung dijadikan kripik,” kata Kepala Desa Bajeman, Kholilur Rohman, Minggu (9/12).
Pelatihan itu berlangsung semarak. Para peserta begitu antusias praktik mengolah jagung menjadi kripik. Yang paling senang adalah Dahri. Bagi dia, semakin banyak yang bisa, semakin nyata prospek masa depan untuk memperbaiki ekonomi rumah tangga atau desa dan juga otomatis mangatasi pengangguran di desa.
Kini Dahri telah mengembangkan usahanya. Di bawah naungan usaha UD. Tajul Anwar Jaya, ia menawarkan tiga produk lain yang telah dilempar ke pasaran. Masing-masing adalah kripik singkong, kopi jagung, serta kripik jagung berukuran jumbo atau raksasa.
“Pada prinsipnya saya tak keberatan dan senang jika ada pihak yang mau mempelajari dan membuat produk sejenis Tatochis. Saya menyambutnya dengan tangan terbuka. Oleh karena salah satu keinginan saya adalah mengabdi serta membangun desa lewat ilmu dan keterampilan yang saya punyai,” ujar Dahri.
Ada pun cara pembuatan kripik jagung diawali perendaman. Dalam pelatihan itu, Dahri telah menyiapkan bahan jagung yang telah direbus beserta peralatan pendukung lainnya ke lokasi pelatihan.
Usai pemaparan materi, ibu-ibu kader PKK dan Posyandu dipersilahkan turun tangan langsung melanjutkan proses pembuatan Tatochis. Tahapan pengerjaan yang dilakukan meliputi penggilingan, pemipihan, pencetakan, penjemuran, serta penggorengan.
Jika setelah pelatihan itu, ada ibu-ibu yang ingin menjadikannya usaha, Dahri dengan tangan terbuka akan menjadikannya mitra. Bila nanti sudah mandiri, Dahri pun tak keberatan jika mereka membuat merk sendiri sesuai nama desa menjadi Tatochis Bajeman. (M. Aldo)