Caption Foto: Ilustrasi pilkada
SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Tahun depan Jawa Timur akan melaksanakan 19 pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung. Satu diantaranya, Pilkada Sidoarjo. Sebagai daerah penyangga Surabaya, Kabupaten Sidoarjo punya peran strategis di Jawa Timur.
Karena itu, publik mulai membicarakan siapa tokoh yang layak menggantikan Saiful Ilah yang sudah dua periode memimpin Kabupaten Sidoarjo.
Direktur Eksekutif Forum Muda Demokrasi (FOMDEM) Jawa Timur, Rusman Hadi merekom sejumlah nama tokoh perempuan yang dipandang layak memimpin Kabupaten Sidoarjo.
“Sidoarjo Butuh figur perempuan, bisa sebagai Calon Bupati atau Wakil Bupati,” kata Rusman melalui pesan rilisnya, Rabu (07/11/2019).
Dikatakan Rusman, sedikitnya ada sekitar delapan figur perempuan dari berbagai latar belakang yang dipandang layak maju pada Pilkada Sidoarjo 2020.
Pertama adalah Arumi Bachsin, Ketua PKK Jatim, Istri Wagub Jatim. Berikutnya adalah Azza Irene Mufia, ia merupakan politisi di PAN Jawa Timur, pernah menjadi Calon Legislatif.
Kemudian ada juga Hj. Mimik Idayana, Anggota DPRD Sidoarjo dari Gerindra DPRD Sidoarjo, Istri H. Rahmat Muhajirin (DPR RI). Ada juga Ir. Hj. Nurhendriyati Ningsih, Anggota DPRD Sidoarjo asal NasDem, Istri dari Haruna Sumitro Manajer Madura United. Kemudian ada Anik Maslachah Wakil ketua DPRD Jatim asal PKB.
Ada pula politisi Demokrat, Juana Sari Ketua DPC Demokrat Sidoarjo, Mantan Anggota DPRD Sidoarjo. Vike Widya Asrori Politisi Perempuan PKS yang juga Anggota DPRD Sidoarjo terpilih 2019 dan Kasipah Anggota DPRD Sidoarjo 2019
Wakil Sekretaris Internal PDIP, Kasipah Amd, juga pendatang baru. Kasipah adalah putri H. Taat (almarhum) kontraktor dan mantan Ketua BPC Gapensi Sidoarjo.
Kelayakan tersebut lanjut Rusman, berdasar perjalanan karir dan pengalamannya. Baik dalam dunia politik, karena Sidoarjo harus banyak belajar ke surabaya bagaimana ketika perempuan di beri kesempatan yang sama maka hasil kerja yang maksimal akan dilakukan di Sidoarjo seperti Tri Rismaharini membangun surabaya dengan penuh prestasi.
“Sidoarjo menjadi Kabupaten penyanggah Provinsi Jatim. Karena itu punya nilai strategis,” terangnya.
Mantan Bendahara Umum PMII Jawa Timur ini meyakini, pemimpin perempuan akan mampu membawa Sidoarjo Semakin baik lagi.
“Karena dalam sejarah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati di Sidoarjo belum pernah ada perempuan, nah inilah saatnya,” paparnya.
Pihaknya berharap pimpinan partai politik dan masyarakat Sidoarjo harus memberikan kesempatan yang lebar pada figur perempuan, sehingga nantinya akan banyak melahirkan terobosan dan inovasi. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan sosok pemimpin perempuan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa adalah contoh konkretnya.
“Figur pemimpin perempuan sudah teruj prestasinya. Contohnya Bu Risma Wali Kota Surabaya dan Bu Khofifah, Gubernur Jatim,” tandas Rusman.
Diluar figur perempuan, sejumlah nama mulai santer digadang maju Pilkada Sidoarjo. Mereka adalah, putra Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Achmad Amir Aslichin.
Ada juga putra Gus Ali, pengasuh pondok pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo, yakni KH. Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab disapa Gus Muhdlor.
Selain itu, mantan anggota DPR RI asal Partai Gerindra Bambang Haryo juga menyatakan kesiapannya untuk maju di Pilkada Sidoarjo. Bukti keseriusannya, Bambang Haryo sudah mengembalikan formulir pendaftaran ke DPC Garindra Sidoarjo.
Selain itu, ada Sullamul Hadi Nurmawan atau Gus Wawan. Mantan Ketua DPRD Sidoarjo 2014 yang juga putra dari Gus Manab (almarhum), mantan Ketua PCNU Sidoarjo yang juga pengusaha sukses
Ada pula pula Nur Ahmad Syaifuddin, Wakil Bupati Sidoarjo saat ini. Di PKB, Nur Ahmad menjabat sebagai Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Sidoarjo. (Imam Hambali)