SURABAYA, Lingkarjatim.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memberikan bantuan dua kapal sebagai alat transportasi penyebrangan di kepulauan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Bantuan kapal itu untuk meminimalisir kecelakaan tenggelamnya kapal di Pulau Sapudi-Giliiyang, Kabupaten Sumenep.
“Ada dua kapal dari Kemenhub disediakan untuk warga yang ingin menyeberang di Sumenep, jadi kita lagi menunggu dari Kemenhub,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Rabu (19/6/2019).
Menurut Khofifah, kapal dari Kemenhub nantinya tak hanya sebagai alat untuk menyebrang bagi masyarakat. Kapal tersebut juga bisa menjadi rumah sakit apung, sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berobat.
“Jadi, selain untuk mengangkut penumpang, kapal dari Kemenhub nanti juga bisa dipakai untuk berobat sebagai rumah sakit apung,” kata Khofifah.
Rencananya, dua kapal bantuan dari Kemenhub itu akan tiba di Jawa Timur sekitar bulan Juli mendatang. Menurut Khofifah, saat ini Kemenhub tengah mempersiapkan dua kapal itu. “Insya Allah, mudah-mudahan satu setengah bulan lagi kapalnya datang,” kata mantan Menteri Sosial (Mensos) itu.
Kapal motor Arim Jaya mengalami kecelakaan pada Senin, 17 Juni 2019. Kecelakaan terjadi di perairan antara Pulau Sapudi dan Giliyang, Kabupaten Sumenep, Madura.
Kapal kayu itu terombang-ambing setelah satu jam diterjang ombak besar, hingga kemudian tenggelam. Perahu itu diketahui membawa 61 penumpang berangkat dari Pulau Gowa-gowa, Kecamatan Ra’as, akan menuju Pelabuhan Dungkek, Kabupaten Sumenep.
Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak 39 orang ditemukan selamat, 19 meninggal dunia, dan tiga orang hilang dan belum ditemukan. Sementara 15 dari 19 jenazah telah teridentifikasi, sedangkan 4 sisanya masih proses identifikasi. (Mal/Lim)