SURABAYA, Lingkarjatim.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghimbau seluruh masyarakat mewaspadai potensi fenomena hidrometeorologi hingga pertengahan Maret 2019. Hidrometeorologi dimaksud meliputi banjir, rob, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Khofifah menjelaskan bahwa kondisi tersebut akibat beberapa fenomena atmosfer yang terpantau muncul secara bersamaan. Hal ini membawa dampak meningkatnya potensi curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya Jatim.
“Saya himbau kepada nelayan di wilayah selatan Jatim, untuk terus memantau fenomena ini sehingga dapat memastikan keamanan saat melaut, mengingat BMKG menyebutkan terdapat potensi gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter di wilayah Jatim bagian Selatan,” kata Khofifah, di Surabaya, Senin (12/3/2019).
Khofifah mengatakan, beberapa hari terakhir wilayah Jatim terus diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Akibatnya, belasan daerah di Jatim dilanda musibah banjir, di antaranya Kabupaten Madiun, Ponorogo, Trenggalek, Ngawi, dan Blitar.
Khofifah mengatakan, Pemprov saat ini terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah yang terdampak. Ia berharap Pemerintah Daerah setempat untuk terus pro aktif dan sigap dalam upaya penanganan bencana banjir.
“Prioritas Pemprov saat ini adalah memastikan seluruh kebutuhan pengungsi dapat tercukupi dengan baik. Mudah-mudahan banjir segera surut sehingga seluruh pengungsi bisa segera kembali ke rumahnya masing-masing,” ujarnya. (Mal/Lim)
