Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 18 May 2018 03:53 WIB ·

Dua Hari Ramadhan, Harga Cabe di Sumenep Merangsak Naik


Salah satu pedagang cabe di Pasar Anom Sumenep saat menggelar dagangannya Perbesar

Salah satu pedagang cabe di Pasar Anom Sumenep saat menggelar dagangannya

Salah satu pedagang cabe di Pasar Anom Sumenep saat menggelar dagangannya

SUMENEP, Lingkarjatim.com – Dua hari bulan ramadhan berjalan, harga cabe di Sumenep merangsak naik.

Menurut pantauan di lokasi, tepatnya di Pasar Anom Sumenep pada hari Jum’at (18/5/2018) harga cabe merah besar mencapai harga Rp. 35.000/Kg atau naik Rp. 5.000 dari harga sebelumnya Rp. 30.000/Kg.

Ditempat yang sama, cabe merah kecil juga mengalamai kenaikan. Sebelumnya, harga cabe merah kecil berkisar antara Rp. 20.000 sampai Rp. 22.000/Kg, namun saat ini sudah mencapai harga Rp. 25.000/Kg, atau mengalami kenaikan harga kisaran Rp. 3000 sampai Rp. 5000/Kg.

“Ia mas, harga cabe sekarang sudah mulai naik,” Tutur Salah seorang pedagang cabai di  Pasar Anom Sumenep yang tidak ingin disebutkan namanya.

Hal serupa juga di sampaikan Novel yang merupakan pengolak yang membeli sembako dari agen di Surabaya. Menurutnya kedua jenis cabe tersebut mengalami kenaikan harga.

Novel menuturkan bahwa harga cabe merah besar di Surabaya sudah naik sekitar Rp. 5000/Kg, dan harga cabe kecil naik sekitar Rp. 1000 sampai Rp. 2.000/Kg.

“Ia mas, sekarang yang naik itu harga cabe, di Agen di Surabaya juga sudah mulai naik,” Ungkap Novel.

Sementara itu, data yang berbeda ditemukan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep. Pada data Disperindag, harga cabe merah besar selama 5 (lima) hari sampai hari ini stabil di harga Rp. 30.000/Kg. Sementara Untuk harga cabe merah kecil saat ini baru pada harga Rp. 20.000/ Kg.

Ketika dikonfirmasi mengenai perbedaan antara data Disperindag dengan fakta di Pasar Anom Sumenep, Kabid Perdagangan Disperindag Sumenep Sukaris, SE, berdalih bahwa perbedaan harga teraebut terjadi karena perbedaan agen dan distributor, selain itu juga disebabkan karena waktu kolakan yang berbeda.

“Itu sifatnya kasuistik, mungkin agen dan distributornya berbeda, selain itu mungkin waktu ngolaknya juga berbeda, ada yang ngolaknya sudah kemarin, sehingga tidak tahu kalau terjadi kenaikan harga,” dalih Sukaris.

Namun Sukaris berjanji bahwa pihaknya akan melakukan pemantauan secara langsung guna mengetahui perbedaan harga tersebut.

“Hari senin kami akan pantau langsung ke Pasar Anom,” Tukas Sukaris. (Lam/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mendapat Apresiasi Sebagai Mahasiswa Berprestasi Saat Wisuda, Erlina Bagi 3 Tips Kiat Sukses untuk Mahasiswa

29 April 2024 - 20:21 WIB

Tertabrak Kereta Api, Pengendara Serta Penumpang Mobil Ayla Langsung Dievakuasi ke Rumah Sakit

29 April 2024 - 18:12 WIB

Didampingi Ibundanya Menggunakan Pakaian Adat Papua Saat Wisuda, Deyanti : Saya Bangga Orang Mengenal Saya Bagian dari Indonesia

28 April 2024 - 19:31 WIB

Jelang Pilkada, PDIP Bangkalan Buka Pendaftaran Bacabup dan Bacawabup Bangkalan

28 April 2024 - 14:14 WIB

Ikut Pengajian Akbar Bersama Gus Iqdam, Wabup Sidoarjo Himbau Masyarakat Guyup Rukun Jelang Pilkada 2024

27 April 2024 - 18:34 WIB

Rekruitmen Panwascam Pilkada 2024, Bawaslu Bangkalan : Masih Menunggu Penilaian Bawaslu RI

27 April 2024 - 17:28 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA