BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sama halnya dengan calon Bupati (Cabup) dan calon Wakil Bupati (Cawabup) Sampang, dari Pamekasan juga hanya satu Cabup yaitu KH Kholilurrahman yang hadir pada acara Focus Group Discussion (FGD) di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Senin (30/04/2018).
Sementara rivalnya yaitu KH Badrut Tamam absen dari undangan acara tersebut. Begitupun dengan dua Cawabup lainnya juga tidak terlihat hadir.
Datang sendiri dari Pamekasan KH Kholilurrahman menyampaikan bahwa adanya pembangunan jembatan Suramadu selama ini tidak terlalu berdampak besar.
“Meski dengan adanya jembatan Suramadu sudah mendekatkan antara Surabaya dengan empat kabupaten yang ada di Madura,” ujarnya.
Oleh karena itu mantan Anggota DPR RI itu sangat setuju dengan adanya forum duduk bersama antara beberapa stakeholder untuk merapatkan barisan dalam pembangunan Madura.
“Bagaimana empat kawasan dari Empat kabupaten menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” imbuhnya.
Ia mengaku ketika menjadi Anggota DPRD Jawa Timur beberapa lalu, ia sudah menyampaikan permasalahan tersebut kepada pemerintah.
“Tidak ada jalan lain kecuali Bupati empat Kabupaten, Gubernur dan Pemerintah Pusat duduk bersama memberikan dorongan dengan adanya jembatan Suramadu kepada masyarakat,” katanya.
Sehingga kemudian lanjutnya, dengan adanya pembangunan yang lebih baik di Madura akan terjadi perubahan struktur masyarakat dari tradisional ke modern.
Menurutnya perubahan itu sudah pasti bisa terjadi. Caranya mengubah pola berpikir lokal ke global. Sebab, saat ini pola pikir masyarakat masih sangat tradisional.
“Seperti halnya petani diberikan bibit padi dan ditanam di manapun tetap tumbuh, tapi petani tidak pernah berpikir bagaimana struktur tanah itu subur atau tidak,” terangnya.
Namun meski demikian ia meminta agar budaya yang ada di Madura tetap di pertahankan.
“Yang paling penting adalah budaya asli Madura jangan sampai dilupakan,” tegasnya. (Zan/Lim)