BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sedikitnya dua puluh empat pasang sapi kerap di kawedanan Arosbaya menggelar lomba kerapan sapi Minggu (11/10/2020). Berbeda dengan perlombaan kerapan sapi pada umumnya, lomba kerapan sapi kali ini jauh dari kata ramai.
Tanpa melibatkan penonton, hanya pemilik sapi, joki, dan official yang diijinkan masuk ke lapangan kerapan. Hal ini dilakukan sebagai langkah protokol kesehatan, mengingat situasi pandemi covid-19 belum juga berakhir hingga saat ini.
“Jadi hanya pemilik sapi, joki, dan official sebanyak sepuluh orang untuk setiap peserta yang boleh masuk. Itupun setelah mereka lolos syarat kesehatan, yakni rapid test di puskesmas sehari sebelumnya. Jadi semua bawa surat bukti non reaktif,” terang H.Muhammad Faisol, Kadis Budpar Kabupaten Bangkalan, saat ditemui di lokasi lomba kerapan sapi Minggu siang.
Kendati di sayangkan, karena jauh dari kesan pesta rakyat, sebagaimana lomba kerapan sapi yang dilaksanakan sebelum masa pandemi. Namun seluruh pemilik sapi kerap, dan tokoh sesepuh kerapan sapi di Bangkalan menyepakati semua ketentuan, yang menjadi prasyarat pelaksanaan lomba kerapan sapi tahun ini.
“Kami sudah sepakat untuk mematuhi ketentuan ini, yang penting apa yang sudah menjadi rutinitas tahunan ini dapat terlaksana, sebagai wujud kecintaan kami terhadap nilai tradisi dan budaya Madura,” terang H.Ghozali Ketua Paguyuban Kerapan Sapi Kabupaten Bangkalan, yang ditemui lingkarjatim.com di lokasi perlombaan.
Adapun masyarakat yang tetap antusias ingin menyaksikan perlombaan kali ini. Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan melibatkan sejumlah pihak lain, telah menyiarkan secara live streaming perlombaan ini, baik di facebook maupun YouTube.
Berdasarkan pantauan, puluhan aparat kepolisian berjaga baik di dalam maupun di luar lapangan. Sebagaimana lomba tingkat kawedanan sebelumnya yang sudah terlaksana, yakni Blega dan Tanah Merah. Semuanya dilaksanakan di Stadion Kerapan Sapi R.P Moh.Noer Bangkalan, dengan standart prosedur yang sama.
Pihak Disbudpar memastikan, bahwa seluruh perlombaan baik di tingkat kawedanan maupun kabupaten akan mengikuti prosedur yang sama. Sementara untuk tingkat karisidenan, pihak Disbudpar masih akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak Bakorwil selaku penanggung jawab acara.
Tersisa tiga kali perlombaan yang akan dilaksanakan kedepannya. Yakni tingkat kawedanan Geger akan dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober, Tingkat kawedanan kota 25 Oktober, serta tingkat kabupaten yang rencananya akan digelar pada 1 November 2020 mendatang.
Baik pemerintah maupun para peserta lomba berharap, proses perlombaan dapat terlaksana dengan lancar, baik di tingkatan kawedanan, maupun kabupaten, hingga piala presiden di tingkat karesidenan nantinya, walaupun pelaksanaannya dilakukan dengan pengamanan dan protokol kesehatan yang ketat. (Jos)