BANGKALAN, Lingkarjatim.com– Angota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari dapil Madura Syafiuddin S.Sos mengaku akan terus mengawal dan memperjuangkan para pejuang kemerdekaan dari tokoh ulama agar bisa diberikan penghargaan sebagai pahlawan Nasional.
Hal tersebut dikarenakan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya merupakan bukti sejarah bahwa para ulama dan santri memeiliki peran penting dalam mewujudkan kemerdekaan.
Sehingga Syafiudin menganggap sudah selayaknya negara memberikan penghargaan dengan menetapkan para pejuang tersebut sebagai pahlawan nasional agar tetap dikenang dan diingat oleh generasi penerus bangsa.
Bahkan politikus dari partai PKb tersebut menyikapi keputusan pemerintah tentang gelar pahlawan tahun 2022 yang sudah di umumkan namun tidak ada satupun nama yang diusulkan oleh PKB masuk dalam daftar tersebut.
“Kami akan terus memperjuangan gelar pahlawan untuk para pejuang kemerdekaan khususnya dari kalangan Ulama, semoga di tahun 2023 Syaikhona Cholil bisa masuk menjadi pahlawan Nasional,” ujarnya saat memberikan sambutan di acara seminar kebangsaan Syaichona Moh. Cholil sebagai Pahlawan Nasional, Jum’at (4/11/22).
Acara tersebut mengangkat tema Jas Hijau (Jangan sekali-kali menghilangkan jasa ulama) yang dilaksanakan di Aula Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Syaichona Moh. Cholil Bangkalan.
Syafiuddin yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Bangkalan tersebut menerangkan bahwa PKB mengajukan beberapa ulama kharismatik dari Madura hingga Jawa Barat untuk menjadi pahlawan Nasional di tahun 2022, diantaranya : Syaikhona Mohammad Holil Bangkalan, KH. Bisri Sansury Jombang , KH. Abdullah Abas Buntet Cirebon, KH. Mahrus Aly Kediri, KH. R.Asnawi Kudus dan KH. Ruhiat Tasikmalaya.
Dari enam nama tersebut menurutnya, dua ulama kharismatik yaitu saekhona Holil Bangkalan dan KH. Bisri Syansuri, proses pengajuanya sudah berada di dewan gelar tinggal menunggu keputusan dewan gelar dan Presiden. Sedangkan empat nama lainya masih dalam proses pengajuan.
Syafi berharap kepada pemerintah agar Syaikhona Moh. Cholil Bangkalan dan KH. Bisri Syansuri bisa mendapatkan gelar pahlawan Nasional di tahun 2023. Hal itu mengingat kedua ulama kharismatik tersebut tidak diragukan lagi jasa perjuangannya terhadap Negara.
“Semua persyaratan administrasi sudah kami penuhi tinggal menunggu keputusan Presiden” tegasnya.
Bahkan Syafi juga menambahkan bahwa tidak menutup kemungkinan partai PKB akan menginventarisir para pejuang kemerdekaan di seluruh Nusantara untuk diajukan jadi Pahlawan Nasioanal, mengingat prosesnya sangat panjang dan membutuhkan kajian yang lama, tetapi menurutnya itu harus dilakukan, karena bangsa ini tidak akan merdeka tanpa perjuangan para pahlawan dan ulama.
“Jangan sampai melupakan jasa perjuangan para pahlawan jika ingin menjadi bangsa yang besar “ Pungkasnya. (Muhidin/Hasin)