Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Ketua PA GMNI Bangkalan, Dasuki Rahmad angkat Bicara perihal adanya rencana kerjasama pemerintah Bangkalan dengan Koperasi Serba Usaha (KSU) Wira Usaha Jaya Surabaya untuk pemanfaatan sentra IKM Bangkalan.
Menurutnya ada empat hal yang perlu dipertimbangkan oleh pemkab Bangkalan dalam pengelolaan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) tersebut.
“Kalau boleh memberikan saran, ada empat hal yang ingin kami sampaikan pada kesempatan kali ini, Pertama jika memang harus menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, kami menyarankan pemkab Bangkalan lebih mengutamakan untuk menggandeng koperasi yang ada di Bangkalan,” ucapnya Jumat (09/03/23).
“Kedua jika memang koperasi di Bangkalan tidak ada yang sehat atau tidak ada yang layak serta memenuhi syarat untuk melakukan kerjasama tersebut tentu hal ini adalah cambuk untuk Pemkab Bangkalan itu sendiri, berarti selama ini gagal melakukan pendampingan dan pembinaan melalui dinas koperasi dan UMKM Bangkalan sebagai kepanjangan tangan pemerintah Bangkalan,” Lanjutnya.
“Ketiga sebaiknya dibaca lagi tentang perencanaan pembangunan sentra IKM yang hingga menelan anggaran Rp 75 Miliar lebih tersebut, karena setau saya pemerintah selalu bekerja berdasarkan perencanaan yang matang, bukan ujug-ujug membangun dan setelah selesai membangun lalu bingung untuk pemanfaatannya,” ucapnya lagi melanjutkan beberapa poin yang menjadi masukan kepada pemkab Bangkalan.
Tidak hanya itu bahkan pria yang juga sebagai ketua G25 Indonesia tersebut juga meminta pemkab Bangkalan untuk menyebutkan berapa banyak hasil kerjasama dengan pihak ketiga yang berhasil memberikan manfaat kepada masyarakat Bangkalan.
“Ke empat, tolong sebutkan dan buka kepada kami berapa banyak kerjasama yang dilakukan pemkab Bangkalan dengan pihak ketiga yang hingga saat ini berjalan dengan baik dan menguntungkan serta berapa banyak yang gagal atau mangkrak. Semua itu harus menjadi pengalaman yang dipertimbangkan jangan sampai beberapa kesalahan terulang kembali sehingga hanya memperkaya diri sendiri dan kelompoknya,” tegasnya dengan nada geram.
Justru Dasuki menilai upaya penjajakan kerjasama yang akan dilakukan Pemkab Bangkalan dan Koperasi KSU Surabaya ibarat menampar wajah pemerintah Bangkalan itu sendiri.
“Ini otomatis mempermalukan diri sendiri, menunjukkan bahwa pemkab Bangkalan tidak mampu mengelola pemerintahan dengan baik,” pungkasnya.
Sebelumnya Plt Bupati Bangkalan Drs Mohni MM mengadakan forum penjajakan kerjasama dengan KSU Surabaya dengan menghadirkan perangkat daerah terkait.
Pada pertemuan tersebut Mohni mengatakan bahwa forum tersebut merupakan langkah awal Pemkab untuk melihat model kerja sama yang ditawarkan oleh KSU Wira Usaha Jaya untuk mengimplementasikan serta mengadopsi model wirausaha kampung jahit nusantara di Surabaya yang pernah dibinanya.
“Karena itu kami menghadirkan perangkat daerah terkait untuk pembahasan kerjasamanya sehingga nantinya fungsi sentra IKM bisa dimanfaatkan dan diharapkan mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat lokal. Namun ini masih dalam pembahasan dan pengenalan model kerja sama yang ditawarkan,” ujarnya seperti yang dikutip oleh media bangkalankab.go.id yang merupakan media humas pemkab Bangkalan.
Untuk diketahui pemkab Bangkalan membangun sentra IKM dengan menghabiskan total anggaran sebesar Rp 75,8 Miliar yang terletak di jalan akses jembatan Suramadu sisi Timur.
Sentra IKM di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dibangun di lahan seluas 5 hektare, di Desa Baengas, Kecamatan Labang, sekitar 300 meter sebelum pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura.
Terdapat 46 gedung sentra IKM, yang terbagi dalam tiga golongan, yakni golongan usaha kecil menengah sebanyak 15 IKM, golongan usaha menengah 9 IKM, dan sebanyak 22 IKM golongan usaha mikro atau rumah tangga. Sisanya hendak difungsikan sebagai lahan parkir, toilet, dan fasilitas umum.
Setiap gedung IKM masing-masing berukuran 20 meter x 18 meter, sedangkan gedung utama berukuran 35 meter x 72 meter. Gedung ini nantinya berada di bagian depan, sebagai etalase promosi beragam hasil IKM.
Sebelumnya, Sabtu (19/03/23) Plt Kepala Dinas Perindustrian dan tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Bangkalan Qori Yuniastuti kepada media Antara mengatakan bahwa puluhan gedung itu akan difungsikan sebagai tempat kegiatan produksi batik, anyaman tali agel, kerajinan pecut, miniatur karapan sapi, hingga produksi berbagai jenis kerajinan masyarakat Madura lainnya. (Hasin)