BONDOWOSO, Lingkarjatim.com – Kemenangan PPP Kubu Romahurmuzy dalam gugatan Perdata sengketa partai politik yang diajukan Ketua Umum DPP PPP hasil muktamar Pondok Gede 2016 memberikan energy yang cukup luar biasa bagi keberadaan DPC PPP Kabupaten Bondowoso.
Ketua DPC PPP Kabupaten Bondowoso, Buchori Mun’im mengajak seluruh kader PPP kubu Djan Faridz untuk bersatu mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2018 dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Untuk Pilkada tahun 2018, nama KH. Salwa Arifin yang kini masih menjadi wakil Bupati Bondowoso tetap menjadi icon DPC PPP. Namun, apakah KH. Salwa akan dicalonkan sebagai Bupati atau wakil Bupati, DPC PPP hingga saat ini masih belum melakukan pembicaran internal partai. Tetapi fakta bahwa KH. Salwa Arifin bisa bersaing dengan calon yang lain tak dapat dipungkiri.
H. Buchori mengaku pihaknya akan melakukan silaturahmi dan konsolidasi ke seluruh kader PPP di Bondowoso. Pun juga ia akan mengajak seluruh kader PPP kubu Djan Faridz untuk kembali bersatu membangun PPP. Sebab, pertikaian demi pertikaian kemarin itu telah banyak menguras tenaga dan pikiran.
“Saat ini sudah tidak ada lagi kubu-kubuan. Semua telah berakhir setelah PTTUN Jakarta memutuskan kepengurusan PPP Romahurmuzy diakui berdasarkan SK Menteri Hukum dan HAM. Mari kita mensukseskan Pilkada 2018 dan Pileg 2019 mendatang,” kata Buchori Mun’im.
Kata dia, putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) tersebut, secara otomatis mengakhiri dualisme kepemimpinan di tubuh partai berlambang Ka’bah. Kini, kepemimpinan yang sah berada di tangan Romy, sapaan akrab Romahurmuzy.
Menurutnya, dibalik konflik dualisme kepemimpinan PPP yang terjadi selama kurang lebih 2,5 tahun, dapat dipetik sebuah hikmah bahwa dengan perbedaan PPP akan semakin matang dan kokoh sebagai kader partai yang siap menjadi penyambung lidah umat yang paling progesif di antara seluruh partai politik.
Sementara itu, salah satu anggota LSM Jaring Kawal Jawa Timur, Kabupaten Bondowoso, Ahmad Mursidi menjelaskan bahwa kemenangan itu tentu akan semakin menambah spirit PPP Bondowoso untuk mengusung calon yang akan bertarung di Pilkada 2018 mendatang.
“KH. Salwa Arifin tentu menjadi andalan, akan banyak calon yang siap mendampingi beliau dan akan banyak pula partai yang siap bergabung dengan PPP. Jika ini terjadi, maka sejarah akan terulang, aka nada pertarungan sengit nanti pada Pilkada 2018,” terang Mursidi.
Mursid menambahkan bahwa bisa saja nanti KH. Salwa Arifin bergandengan dengan H. Achmad Dafir,jika ini terjadi maka Sekda Drs. H. Hidayat, M. Si akan gigit jari. Atau bisa juga KH. Salwa Arifin akan bergandengan dengan H. Irwan Bahtiar, SE yang kini sebagai Ketua DPD PDIP. Jika ini terjadi, maka pertarungan akan sangat sengit,” katanya. (Lis/Nir)