GRESIK, lingkarjatim.com – Tim pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Wringinanom melatih ibu-ibu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH bercocok tanam yang mudah dan ramah lingkungan lewat metode hidroponik sistem sumbu.
Eko Arifianto, Koordinator Tim PKH Wringinanom, mengatakan pelatihan dimaksudkan untuk meluruskan keliru pikir bahwa bercocok tanam dengan Hidroponik adalah sulit dan berbiaya mahal.
“Saat praktek sudah dijelaskan pada KPM PKH bahwa tidak sulit, baik pada sistem pertaniannya yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan lahan luas dan siapa saja bisa melakukannya, karena memanfaatkan barang bekas,” ujarnya pada Selasa (25/2)
Menurut Eko, Selain mengarah pada penguatan ekonomi jika dapat dipasarkan dalam skala produksi, sehingga berefek pada KPM PKH bisa berdaya dan mandiri.
“Hasil dari budidaya hidroponik ini setidaknya dapat mencukupi kebutuhan pangan sehat sehari-hari bagi KPM PKH, sehingga dapat menghemat uang belanja mereka,” ujar dia.
Selain itu, peserta juga di berikan materi pengetahuan dasar melakukan hidroponik sistem sumbu, adapun alat yang dibutuhkan sangat ramah lingkungan, yakni dari bahan yang sudah tidak terpakai lagi seperti botol minum plastik bekas, gelas plastik minum bekas, box buah bekas yang kesemuanya bisa dimanfaatkan. Kemudian acara disusul dengan praktik menanam sayur, sehingga seluruh peserta pelatihan dapat mengerti dan memahami cara budidaya tanaman hidroponik sistem sumbu ini.
Pendamping Sosial Kabupaten Novi Aini menambahkan PKH Gresik sangat mendukung kegiatan pemberdayaan berbasis Kesejahteraan Sosial.
“PKH kecamatan Wringinanom sudah memulai ini dengan Pemberdayaan KPM melalui cocok tanam Hidroponik,” terang dia.
Sebagai catatan, Pelatihan ini dihadiri oleh 8 pendamping PKH Kecamatan Wringinanom, 1 PSK (Pendamping Sosial Kabupaten) dan 128 ibu-ibu KPM PKH. Adapun tanaman yang di tanam dengan metode hidroponik diantaranya Kangkung, Sawi, Selada. (M khudhaifi)