SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berencana mengurangi jumlah rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Tidak hanya itu, pemkab pun juga berencana akan membatasi jumlah pasien dari luar kota.
Rencana tersebut mendapat respon dari Anggota DPRD Sidoarjo Komisi D, Aditya Nindyatman. Menurutnya hal tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab saat ini, status Sidoarjo sudah turun menjadi zona orange yang artinya mengalami penurunan terkait sebaran Covid-19.
“Tentunya, dengan adanya penurunan angka tersebut, jumlah bed yang tidak digunakan pun semakin bertambah,” katanya, Selasa (13/10/2020).
Pria yang akrab disapa Adit tersebut melanjutkan, penanganan Covid sendiri memerlukan biaya yang tinggi. Hal tersebut tentunya menyedot anggaran yang dimiliki Pemkab.
Sehingga, ketika ada tren penurunan di Sidoarjo, anggaran yang refocusing penanganan Covid-19 dapat dikembalikan untuk pos anggaran yang pertama.
“Namun tetap tingkat kewaspadaan harus ditingkatkan. Tracing serta program promotif dan preventif harus menjadi program kesehatan yang terus dimasifkan sampai 2,3 juta penduduk Sidoarjo dapat merasakan layanan ini,” ujar legislator dari Fraksi PKS tersebut.
Lebih lanjut, terkait pembatasan pasien dari luar kota, Adit mengatakan, hal tersebut sifatnya koordinatif antara Dinkes Kabupaten dan Dinkes Provinsi.
“Rencana dan program ini jika dilakukan oleh pemkab secara disiplin dan terukur, maka akan sangat menghemat beban pengeluaran pemerintah kabupaten Sidoarjo,” pungkasnya. (Imam Hambali)
