SAMPANG, Lingkarjatim.com – Peduli korban banjir, salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupapaten Sampang, Alan Kaisan memberikan bantuan bantuan.
Bantuan berupa ratusan nasi bungkus tersebut di bagian kepada para santri Ponpes At-Taroqqi yang berada di Desa Tanggumung, Kecamatan Sampang, Minggu (1/1/2023).
Kebetulan ponpes At-Taroqqi juga termasuk salah satu pondok pesantren yang terdampak genangan banjir saat ini.
“Alhamdulillah kami bisa memberikan bantuan meski berupa nasi bungkus. Dan semoga, bantuan itu bermanfaat dan adik-adik santri bisa kembali beraktivitas seperti biasanya,” tutur Alan Kaisan.
Lebih lanjut, wakil rakyat dari dapil III Kecamatan Kedungdung dan Robatal itu mengaku senang bisa membantu santri yang pondoknya sedang terdampak banjir, meski bantuan tersebut nilainya tidak seberapa.
“Selama ada genangan air mereka tidak bisa memasak untuk dimakan. Jadi mereka juga korban dampak banjir yang harus kita pikirkan,” imbuh politikus partai Gerindra itu.
Masih kata Alan, banjir saat ini hampir sama dengan banjir di tahun 1997. Sebab, luapan air cukup deras dan tinggi. Dengan demikian, semoga saudara kita diberikan kesehatan, keselamatan, kesabaran dan ketabahan. Karena ini bencana alam.
“Hadir ke korban dampak banjir, karena kami termasuk bagian dari masyarakat Sampang. Para korban butuh perhatian dari semua pihak,” tambahnya.
Sementara, salah satu pengurus pondok Moh. Kholil mengungkapkan terimakasih kepada anggota legislatif dari dapil III itu, karena mempunyai sifat kepedulian antar sesama, yakni dalam hal ini kepada para santri di Pondok Pesantren At-Taroqqi.
“Terimakasih atas bantuannya. Semoga semua ini berokah, dan semoga Alan Kaisan beserta keluarga besarnya diberikan kesehatan dan dilancarkan segala urusannya,” katanya.
Kendati demikian, selama ada genangan santri itu ditempatkan di Musholla dan di Masjid secara terpisah antara santri putri dan putra. Santri yang terdampak tersebut kamarnya ada dilantai bawah.
“Air yang masuk ke pondok itu sejak jam 12 tadi malam hingga jam 1 siang. Selama banjir para santri ditempatkan di masjid dan di musholla,” pungkasnya. (Jamaluddin/Hasin)