Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Kepala Cabang BRI Bangkalan, Muhammad Arief Prabowo menanggapi terkait adanya nasabah yang kehilangan saldo hingga belasan juta rupiah seperti yang telah diberikan oleh media Lingkar Jatim sebelumnya dengan judul “Nasabah BRI Bangkalan Kehilangan Saldo Tabungan Hingga Belasan Juta Rupiah”.
Arief sapaan akrab kepala cabang BRI Bangkalan mengakui bahwa telah menerima keluhan atau pengaduan tersebut dan saat ini dirinya sedang melakukan investigasi lebih lanjut atas penyebab berkurangnya saldo nasabah atas nama Marhayah warga Kelbung, Galis, Bangkalan.
Pria asal Jakarta tersebut juga mengaku menyesal dan berempati atas kejadian tersebut, serta menjamin bahwa nasabah tidak akan dirugikan apabila berkurangnya saldo diakibatkan karena kesalahan sistem perbankan.
“Kami menjamin bahwa nasabah tidak akan dirugikan apabila berkurangnya saldo diakibatkan karena kesalahan sistem perbankan”, ucapnya menegaskan bahwa Bank BRI bertanggung jawab atas segala kerugian nasabah yang ditimbulkan oleh kesalahan sistem perusahan dimana dirinya bekerja, namun begitu dirinya tidak menjelaskan berapa lama kasus tersebut bisa diselesaikan.
Terakhir, dirinya menghimbau kepada seluruh nasabah untuk tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang yang tidak bertanggung jawab dan mengatasnamakan BRI.
“Dengan semakin beragamnya modus kejahatan perbankan, BRI juga senantiasa mengimbau nasabah agar selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan, nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan lain sebagainya melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kami juga menghimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan perbankan juga dapat terjadi di bank manapun,” pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa pada Rabu (18/01/21) lalu Marhayah melalui suaminya, M. Rusli mendatangi kantor Lngkarjatim dan mengaku kehilangan saldo tabungannya sebesar Rp. 17.140.000.
Hilangnya saldo tabungan di Bank plat merah tersebut menurutnya diketahui pada tanggal 26 Desember lalu pada saat dirinya hendak melakukan transaksi.
Setelah dilakukan pengecekan ke Bank BRI unit di Kecamatan Blega, diketahui bahwa terdapat mutasi keluar sebesar Rp. 17.140.000 pada tanggal 2 November 2022.
Padahal dirinya mengaku tidak pernah melakukan mutasi tersebut.
“Istri saya tidak punya Mobile Banking, SMS Banking juga tidak punya,” ucapnya merasa heran dengan adanya transaksi gelap tersebut.
Waktu itu, dirinya juga mengaku sudah mendatangi Bank BRI unit Blega selama tiga kali namun tetap belum mendapatkan kepastian tentang kasus tersebut.
“Sudah tiga kali saya ke Bank untuk konfirmasi tapi belum ada solusi,” lanjutnya dengan nada kecewa.
M. Rusli berharap segera ada sulosi dari pihak perbankan dan uangnya bisa segera kembali.
“Saya berharap uang saya kembali,” tuturnya singkat. (Hasin)