BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Angka anak yang menderita stunting di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2022 mengalami penurunan sekitar 14 persen dari tahun 2021.
Pada tahun 2021, angka stunting di Bangkalan mencapai 38,9 persen. Sedangkan pada tahun 2022 mengalami penurunan sehingga menjadi 26,2 persen.
Meski mengalami penurunan, angka stunting di Bangkalan masih terbilang cukup tinggi. Pasalnya, dengan angka itu, Bangkalan masih menduduki peringkat tertinggi ke enam dari 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
Kepala Bidang Ketahanan dan Pembinaan Keluarga Dinas KB Bangkalan, Trisna Hadi Pranata mengungkapkan, penurunan angka stunting di Bangkalan itu berdasarkan hasil survey status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 yang dilakukan oleh kementerian kesehatan (Kemenkes).
Dia juga mengatakan, penurunan angka stunting di Bangkalan merupakan capaian yang luar biasa. Sebab menurutnya, pada tahun 2022 masih masa transisi pasca terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
“Dengan Perpres itu, penanganan stunting yang awalnya dikoordinatori dinas kesehatan (Dinkes) dialihkan ke Dinas KB,” ujarnya, Kamis (26/01/2023).
Trisna menjelaskan, penurunan angka stunting di Bangkalan sudah melebihi target yang tertuang dalam perpres nomor 72 yakni sebanyak 14 persen secara nasional.
“Alhamdulillah, penurunan ini berkat kerja keras dari semua pihak terkait,” katanya.
Dia berharap, pada tahun 2023 ini, angka stunting di Bangkalan kembali mengalami penurunan dan pada akhirnya stunting di Bangkalan bisa terentaskan.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa turun lagi, karena kami terus melakukan pendampingan dan intervensi ke bawah,” ucapnya. (Moh Iksan/Hasin)