Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Kepala Dinas Pertanian Tanaman Holtikultura dan Perkebunan (Dispertanhotbun) Kabupaten Bangkalan, Ir Puguh Santoso mengatakan bahwa kelangkaan pupuk yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Bangkalan bukan karena adanya penimbunan atau mafia pupuk seperti yang di curigai oleh masyarakat selama ini.
Menurutnya kelangkaan pupuk tersebut dikarenakan tidak tertibnya pengiriman yang dilakukan oleh distributor.
“Sebetulnya ini bukan urusan penimbun, tapi urusan pasokan dari pabrik yang mengalami keterlambatan,” ucapnya saat ditemui usai demo besar-besaran di kabupaten Bangkalan tentang kekurangan pupuk, Kamis (25/11/22).
Puguh sapaan akrabnya mengaku sudah bersepakat dengan pabrikan dan distributor untuk bisa mengirim dua ratus ton perhari ke kabupaten Bangkalan.
“Kita sudah sepakat dengan pupuk Indonesia, maupun dengan petro bahwa disepakati setiap hari tidak lagi tiga puluh ton perhari atau 60 ton perhari, ini tidak cukup tapi disepakati dua ratus ton perhari, Insyaallah kalau dua ratus ton per hari ini cukup,” tegasnya di hadapan para awak media.
Karena menurutnya kuota untuk Bangkalan berdasarkan perhitungannya walaupun hingga bulan Desember masih cukup.
“Kuota kita 22 ribu ton di realokasi oleh Pemprov menjadi 15900 ton ini kalau kita evaluasi sisa kuota kita di bulan November Desember ini masih cukup,” lanjutnya.
Namun memang yang menjadi permasalahan di kabupaten Bangkalan saat ini menurutnya bukan kuota yang tidak cukup melainkan pengiriman yang tidak tertib.
“Tetapi permasalahan nya harus ada pengiriman dari pabrikan yang tertib, selama ini tidak tertib,” tuturnya seraya meminta maaf kepada perwakilan PT Petrokimia Gresik yang hadir pada kesempatan tersebut, karena harus menyampaikan apa adanya.
Puguh bercerita, bahwa dirinya sempat melakukan audiensi ke PT Pupuk Indonesia, untuk bisa melakukan pengiriman sebanyak 200 ton perhari ke Kabupaten Bangkalan.
“Saya audiensi bersama distributor ke pupuk Indonesia dan di hadiri oleh bapak Deni dari Petrokimia Gresik ini, saya tekan kan jangan main-main dengan petani Bangkalan, saya minta 200 ton perhari,” tegasnya tidak main-main.
Menurutnya, komitmen tersebut harus dipegang bersama jika ingin kebutuhan pupuk di kabupaten Bangkalan bisa tercukupi.
“Dan komitmen ini harus dipegang, kalau tidak dipegang hasilnya ya seperti ini, demonya bukan kemana, kesaya,” ucapnya dengan tegas.
Dirinya mengancam, jika terjadi seperti ini terus berulang setiap tahunnya, dirinya mengaku akan mengirim surat bahkan tidak segan untuk menghadap langsung ke kementrian pertanian.
“Jika seperti ini terus saya akan berkirim surat dan menghadap ke orang tua saya menteri pertanian, Selain itu saya juga bisa menggunakan armada sendiri,” pungkasnya.