SURABAYA, lingkarjatim.com – Suasana haru meliputi hati para pengurus IKA PMII se-Jawa Timur, Senin, (18/11). Setelah KH RPA Mujahid Anshori memosting komen terakhir Ketua IKA PMII Cabang Mojokerto, Akhmad Subhan, sepuluh jam sebelum ia tiba-tiba wafat dengan tenang.
Kalimat dalam obrolan terakhirnya ternyata berisi pesan bahwa dia memang akan segera meninggalkan dunia fana ini.
Dalam obrolan terakhirnya, Akhmad Subhan menulis komentar kepada Bendum IKA PMII Jatim, Firman Syah Ali, yang sedang running sebagai Bakal Calon Walikota Surabaya.
Begini isi komentar Akhmad Subhan kepada Firman Syah Ali di grup PW IKA PMII Jatim :
“Lakukan yang terbaik hari ini demi perjuangan DI DUNIA sahabat…Hari kemarin adalah masa lalu, hari ini adalah hari terbaik untuk berbuat yang baik, sebab HARI ESOK BELUM TENTU ADA..Abaikan saja saran Cak Muchith, Cak Muslih dan Doktor Bahar…Barangkali lewat Bacawali ada nilai ridha Tuhan untuk perubahan di Surabaya. Kami bangga padamu Sahabat”.
Sontak para tokoh PMII yang ada di grup tersebut berkomentar subhanallah, ya Allah, Allah dan sebagainya, bahkan sebagian member grup menyebutkan bahwa Akhmad Subhan itu wali, punya karomah dan sebagainya.
Sebelumnya memang sempat terjadi diskusi tentang Cak Firman sebagai Bacawali Surabaya. Beberapa senior menyarankan agar Cak Firman jangan maju Walikota, eman karier birokrasinya, lebih baik fokus di birokrasi. Nah komentar terakhir Akhmad Subhan di atas adalah dalam rangka memotivasi Firman Syah Ali agar jangan terpengaruh dengan komentar sahabat2 yang ingin cak Firman berhenti maju Pilwali.
Menurut Bendum IKA PMII, Firman Syah Ali, Akhmad Subhan itu memang orang semi-semi jadzab, kenthir kata orang jawa, helap kata orang madura. Almarhum hobi tirakat dan safari ziarah ke makam para waliyullah.
“Saya jarang bertemu Subhan, kalaupun bertemu ya selalu di kuburan, di Makam Waliyullah, ketika kami kebetulan sedang sama-sama ziarah” ucap Keponakan Mahfud MD ini.
Cak Firman yang merupakan Pengurus Harian LP Ma’arif NU Jatim ini juga bercerita bahwa malam iedhul fithri dua tahun lalu, dia bertemu Akhmad Subhan saat sedang sama-sama tahlilan wafatnya isteri Wakil Ketua DPRD Jatim Achmad Iskandar.
Dalam pertemuan itu Akhmad Subhan tiba-tiba minta maaf atas semua kesalahan, padahal sebelumnya selalu bertengkar dengan Firman Syah Ali, baik di facebook maupun di grup Whatssapp. Mereka waktu itu memang tidak pernah akur terkait polemik NU struktural Vs NU GL.
Dalam kesempatan itu Akhmad Subhan berbisik “kita ini buat apa bertengkar terus fir, toh umur dunia ini sudah dekat, tidak akan sampai empat tahun dari sekarang”.
Cak Firman mengaku kaget dengan bisikan Akhmad Subhan tersebut, kemudian bertanya “kiamat tah?!”.
Akhmad Subhan menjawab “ya Hari Kiamat akan tiba tidak sampai empat tahun dari sekarang, tapi kamu nggak usah cerita-cerita ke orang luar, nanti kamu dituduh kafir, sesat”.
Setelah Akhmad Subhan wafat, barulah cak Firman sadar bahwa dalam dunia sufi, Kiamat Kubro adalah saat kita sedang sakaratul Maut.
“Namanya Subhan, Subhanallah ternyata apa yang dia ucapkan selalu mengandung isyarat akan apa yang akan terjadi”, pungkas Firman Syah Ali. (M.Aldo)