BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bangkalan sempat merugi lima tahun terakhir. Direktur PDAM Bangkalan Abd Rasyid, melalui Kabag Administrasi, Bambang Heriyanto mencontohkan pada 2016 dan 2017, kerugian tercatat di angka Rp 200 juta pertahun.
“Kalau ada data 70 PDAM di Indonesia merugi, kami mungkin termasuk di dalamnya,” kata Bambang menanggapi Pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bahwa 70 persen PDAM di Indonesia belum mencatat keuntungan alias merugi.
Bambang menjelaskan kerugian itu dikarenakan perjualan menurun. Kondisi itu diperparah biaya produksi yanv tak seimbang dengan tarif air ke pelanggan. “Biaya produksi 4 ribu, dijual 2500,” ujar dia.
Namun cerita kerugian itu cuma kisah masa lalu. Sejak 2018, Bambang mengklaim, perusahaan plat merah itu tak lagi merugi alias menguntungkan.
Kuncinya, kata dia, adalah inovasi dalam layanan. Salah satunya memaksimalkan jadwal penyaluran air pada jam-jam tertentu.
“Jadi dari pukul 03.00 pagi sampai 08.00 dan pukul 15.00 sampai pukul 20.00 WIB penyaluran air kami maksimalkan. Selain jam itu kita normalkan lagi. Alhamdulillah bisa teratasi,” jelas dia.
Pelayanan yang stabil itulah yang dipertahankan PDAM pada tahun ini. Dengan harapan tidak lagi merugi sehingga bisa menyumbangkan PAD dalam jumlah yang maksimal.
“Tahun ini bisa menarget keluar dari zona 70 persen tersebut,”harap dia. (Muhammad Iksan)