SURABAYA, Lingkarjatim.com-Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Minggu (5/1/2020) kemaren telah merobohkan tiang listrik, pohon dan reklame yang menyebabkan listrik padam di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Tidak hanya itu, cuaca yang ekstrem juga menyebabkan mobil-mobil tertimpa tiang.
Per hari ini, Senin (6/1/2020) pukul 11.00 WIB, PLN telah menormalkan 100 persen jaringan listrik di wilayah Surabaya dan 90 persen wilayah Sidoarjo.
Meski demikian, 1.680 pelanggan PLN Sidoarjo masih dalam kondisi padam, di mana sebelumnya terdapat 126.522 pelanggan Sidoarjo terdampak.
General Manager PLN UID Jatim Bob Saril menyebutkan, saat ini petugas sedang mendirikan konstruksi tiang baru menggantikan tiang yang patah dan roboh.
Menurutnya, PLN telah bekoordinasi secara terpusat untuk memastikan pemulihan dilakukan secara cepat.
“Kita telah melakukan koordinasi dan bersinergi secara bersama-sama dengan Pemerintah dan berupaya semaksimal mungkin untuk menormalkan keadaan dan juga meminimalisir dampak dan keselamatan warga di tengah potensi banjir,” ungkapnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, yang melakukan kunjungan ke PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, turut berkoordinasi terkait dengan progres pemulihan kelistrikan pasca dampak anomali cuaca di Jawa Timur, Senin (6/1/2020).
“Kunjungan ini dilakukan untuk melihat secara langsung perkembangan situasi yang sedang dihadapi PLN sekaligus menawarkan bantuan untuk teman-teman PLN yang telah bekerja keras dan masih terus bekerja untuk memulihkan kembali pasokan listrik,” kata Emil.
Emil juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan langkah preventif pengamanan listrik di rumah masing-masing.
Apabila air sudah mulai masuk ke rumah, kata Emil, segera amankan peralatan elektronik ke tempat yang lebih tinggi dan segera matikan MCB.
Di samping itu, Emil juga mengajak masyarakat Jawa Timur berdoa bersama agar diberi perlindungan dan keselamatan.
Ia berharap, seluruh masyarakat dapat bekerja sama sebaik mungkin dengan tim petugas yang di lapangan, demi keselamatan.
Sebab, dalam cuaca ekstrem seperti ini, masyarakat memang harus waspada, termasuk harus memaklumi apabila banjir memang listrik perlu dimatikan karena menyangkut keamanan.
“Tadi saya sudah cek di sini, sudah dilakukan langkah-langkah untuk meminimalisir dampak dan keselamatan warga di tengah potensi banjir tadi,” ucap Emil Dardak. (Eddy Aryo)