BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Dalam sidang pemeriksaan saksi atas dugaan kasus tindak pidana korupsi Bangkalan, Saksi Mohni mengaku pasca pelantikan sembilan pejabat di Bangkalan dirinya menghadap ke Bupati R Abdul Latif Amin Imron di perumahan dinas Bupati.
“Setelah pelantikan sembilan pejabat yang menang saya menghadap bupati, pada saat itu Bupati bilang butuh uang Satu miliar untuk pak ketua, kemudian saya menelpon pak sekda, pada saat itu pak sekda perjalanan dan menugaskan pak nonok,” Jelasnya dihadapan JPU, Jum’at (16/5/23).
Mendengar Bupati membutuhkan uang Rp 1 miliar rupiah, dirinya kemudian menelpon sekda, namun pada saat ditelpon menurutnya sekda berada di perjalanan. Kemudian sekda memerintahkan Roosli Soelihanjon atau yang akrab di panggil Nonok untuk menghadap dirinya, kemudian dirinya menyampaikan permintaan Bupati.
“Kemudian besoknya sembilan orang itu berkumpul di rumah dinas wakil bupati untuk membicarakan uang satu miliar,” Ujarnya.
Namun dirinya mengaku tidak pernah mengumpulkan secara langsung, melainkan yang mengumpulkan adalah Nonok dan diserahkan langsung kepada ketua DPRD Bangkalan.
“Uang itu dikumpulkan langsung ke pak nonok, dan diserahkan langsung ke DPRD Bangkalan,” Ucapnya.
Sementara itu, saat JPU menanyakan ke ketua DPRD Bangkalan, Muhammad Fahad membenarkan ada penyerahan uang dari Nonok, Fahad mengaku uang tersebut merupakan uang membayar hutang almarhum KH. Fuad Amin mantan Bupati Bangkalan dua periode sebelumnya.
“Betul pak, Satu miliar diserahkan oleh pak nonok dibungkus kardus, uang itu untuk bayar hutang sebanyak dua miliar rupiah,” Ucapnya.