BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Peristiwa dugaan kekerasan yang menewaskan seorang santri di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan mendapat perhatian dari Kementerian Agama (Kemenag) wilayah Bangkalan.
Dengan terjadinya peristiwa itu, Kemenag Bangkalan akan memanggil semua pengasuh Ponpes di bawah naungannya untuk menguatkan kembali komitmen madrasah ramah anak.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kemenag Bangkalan, Akhmad Sururi. Dia mengatakan, pihaknya sudah mendeklarasikan program madrasah ramah anak ke semua sekolah, termasuk pondok pesantren.
“Makanya kami terkejut juga dengan terjadinya peristiwa ini. Untuk itu kami akan mengumpulkan semua pengasuh Ponpes untuk menguatkan kembali komitmen itu,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (10/03/2023).
Terkait pondok tempat terjadinya peristiwa dugaan kekerasan itu, Dia mengatakan, pondok tersebut sangat bagus, mulai dari segi administrasi dan lain sebagainya.
“Sebetulnya, pondok itu sangat bagus, pengasuhnya juga sangat proaktif. Ini adalah kecelakaan,” katanya.
Selain itu, dia juga mengatakan, dengan kejadian ini, kepercayaan masyarakat terhadap pondok pesantren akan menurun, sehingga kejadian-kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi ke depannya.
“Makanya komitmen untuk menjadi madrasah ramah anak ini harus diperkuat kembali,” ucapnya. (Moh Iksan/Hasin)