BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dr. Safi’ sangat menyayangkan kejadian peristiwa pembacokan yang terjadi beberapa hari yang lalu sehingga mengakibatkan tiga korban dan bahkan dua meninggal dunia.
Bahkan, Syafi’ mengatakan peristiwa kekerasan tersebut paling tragis, karena selain terjadi dibulan Ramadhan kejadiannya juga terjadi disiang hari, ditempat umum dan sangat dekat dengan kantor pemerintahan Kabupaten Bangkalan.
“Ini merupakan kado pahit sebenarnya bagi pak kapolres, karena informasinya sebentar lagi pindah, tapi di ujung jabatannya di Bangkalan malah terjadi peristiwa yang sangat memukul aparat keamanan, lebih lebih kejadiannya tidak jauh dari kantor Polres Bangkalan,” Ucap Safi’ sapaan akrabnya, Senin (10/4/2023).
Safi’ menjelaskan bahwa pihak kepolisian perlu meningkatkan kemampuannya dalam mengantisipasi kejadian yang tidak terduga.
“Ini harus dijadikan pelajaran bagi kepolisian, khususnya di bagian intel agar kemampuan intelijennya ditingkatkan, sehingga mampu mendeteksi potensi-potensi kekerasan yang akan terjadi sehingga bisa dicegah sejak dini,” Jelasnya.
Pria yang baru dilantik beberapa bulan lalu sebagai rektor UTM tersebut juga meminta aparat kepolisian harus bertindak cepat untuk mengusut secara tuntas agar bisa dipastikan kedepannya peristiwa seperti serupa tidak terjadi lagi, pihaknya menilai polres Bangkalan tidak sungguh-sungguh dalam mengungkap kasus, karena peristiwa kekerasan yang terjadi sebelumnya banyak yang tidak terungkap.
“Nah, akibat penegakkan hukum yang tidak tuntas itu, akhirnya bisa jadi jalan kekerasan itu menjadi pilihan seseorang,” Lanjutnya.