SURABAYA, Lingkarjatim.com – Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Surabaya Raya, yang telah berlamgsung sepekan belum membuahkan hasil. Buktinya, angka mortalitas (kematian) dan morbiditas (penambahan pasien positif covid-19), baik di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik masih tinggi.
“Jadi trendnya belum menunjukkan penurunan. Padahal ini sudah hari ke-7 PSBB. Tren mortalitas (kematian) kita juga belum menunjukkan angka yang menyenangkan, angkanya masih melebihi 10 persen dari jumlah kematian keseluruhan,” kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin malam (4/5/2020).
Angka kematian di Jatim masih di angka 10,77 persen. Padahal, kata Joni, angka yang dapat ditoleransi maksimal 5 persen. Tiga daerah di Surabaya Raya masih menyumbang angka kematian tertinggi di Jatim, yakni 70 di Surabaya, 13 di Sidoarjo, dan lima di Gresik.
“Maka dari itu, perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih signifikan, dari seluruh komponen yang ada di masyarakat, tidak hanya dari pemerintah,” ujar Joni.
Joni mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran covid-19. Di antaranya dengan menambah jumlah rumah sakit, dan menambah jumlah tenaga kesehatan.
“Training-training juga sudah dilakukan, upaya pemenuhan sarana juga sudah kita siapkan,” pungkas pria yang juga Dirut RSUD Dr Soetomo itu. (Amal Insani)