BANGKALAN, Lingkarjatim.com- Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KBP3A) Kabupaten Bangkalan menganggarkan hampir 3 miliaran rupiah untuk fasilitas kader pendamping keluarga untuk mencapai penurunan angka Stunting di Kabupaten Bangkalan.
Menurut data yang dimiliki oleh tim lingkarjatim.com, KBP3A menganggarkan sejumlah 2.941.200.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Bangkalan.
Namun Trisna Hadi Pranata selaku Kepala bidang Ketahanan dan kesejahteraan Keluarga KBP3A Bangkalan saat dikonfirmasi mengatakan anggaran yang disediakan untuk operasional kader pendamping hanya Rp 1.700.000.000 rupiah.
“Kurang lebih sekitar 1,7 sebelum PAK, cuma kemaren di PAK jadi geser,” Ucap Trisna Hadi Pranata, Senin (14/11/22).
Dia juga menjelaskan bahwa anggaran untuk operasional kader tersebut berupa klaim masing-masing kader setiap melakan pendampingan kepada masyarakat.
“Itu berupa klaim pendampingan, setiap kader yang mendampingi sasaran itu diberikan uang pengganti sepuluh ribu dibagi tiga orang,” Jelasnya.
Dirinya mengatakan bahwa terdapat 2451 kader di Kabupaten Bangkalan, yang kemudian dibagi menjadi 817 tim dan disebar ke setiap masing-masing desa sesuai kebutuhan.
“Masing masing tim ada tiga, dan setiap desa rata-rata ada tiga tim tergantung dari kebutuhan di setiap desa,” Jelasnya.
Trisna pun menjelaskan bahwa para kader tersebut memiliki tugas dan fungsi sebagai deteksi dini faktor resiko Stunting serta melakukan upaya pencegahan bila terdapat faktor resiko stunting di salah satu keluarga, seperti calon pengantin, dan ibu hamil.
“Tentunya kan ada tiga kader. Bidan dari sisi Medis. kader PKK, karena mereka yang paling dekat dengan desa juga untuk bisa masuk ke akar akarnya, kader KB tentunya dari sisi pelaporannya terus bagaimana penyuluhannya terhadap masyarakat,” Pungkasnya.
Perihal perbedaan angka dari data yang dimiliki oleh tim lingkarjatim.com, Trisna Hadi menjelaskan bahwa 1,7 tersebut adalah dana yang dianggarkan untuk Kalim pendamping, namun sisanya terdapat anggaran berupa uang pulsa yang diberikan kepada kader sebesar 100 ribu rupiah.
“Iya yang 1,7 berupa klaim pendampingan keluarga, sisanya sebagai pengganti pulsa kader telah melakukan pelaporan secara online, sebesar 100 ribu, rekening lain,” Pungkasnya.
Namun Trisna tidak menjelaskan apakah pulsa tersebut diberikan setiap bulan atau hanya sekali selama satu tahun.
Untuk diketahui jumlah kader di Bangkalan 2451orang x 100.000 = 245.100.000. Jika diberikan setiap bulan menjadi 245.100.000×12 = 2.941.200.000 selama satu tahun. (Muhidin/Hasin)