Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jawa Timur, Mahmud Suhermono mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei terakhir menunjukkan bahwa kecenderungan masyarakat mendapatkan informasi dari media sosial (medsos) cukup tinggi.
Hal tersebut disampaikan pada saat memberikan sambutan di acara Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) yang digelar oleh PWI Bangkalan, Kamis (02/03/23) di salah satu ruang pertemuan cafe Bima & Zain Bangkalan.
“Betapa survei terakhir mengatakan bahwa 64 persen masyarakat Indonesia mendapatkan informasi dari media sosial,” ucapnya serius.
Menurutnya hal tersebut menjadi tantangan bersama terutama bagi pelaku media jangan sampai produk pers yaitu berita yang disajikan oleh media sudah lagi tidak menjadi rujukan masyarakat untuk mendapatkan informasi, atau bahkan sudah tidak dipercaya oleh masyarakat sebagai sumber informasi yang benar.
“Nah ini yang butuh di antisipasi oleh kita, jangan sampai mereka lebih percaya medsos padahal informasi yang di berikan oleh medsos tanpa konfirmasi sedangkan informasi yang diberikan oleh media terkonfirmasi,” tuturnya seraya mengajak segenap pelaku media untuk tetap konsisten dan patuh terhadap aturan dan Kote etik pers agar berita yang di sajikan bisa bernilai dan memiliki pembeda dengan Informasi di media sosial.
Dalam kondisi seperti saat ini, menurut Mahmud Suharmono pemerintah sudah menyiapkan Perpres untuk berupaya menjaga keberlanjutan media karena jika dibandingkan dengan medsos keberadaan pers tentu tidak bisa dibandingkan dengan medsos.
“Di era Hpn 2023 ini bagaimana kita bisa mengantisipasi medsos yang hadirnya lebih cepat, Sedangkan Pers tidak bisa begitu karena pers harus ke lapangan memvalidasi, mengkonfirmasi, kita memang kalah cepat, tapi keunggulan kita ya itu, Selama kita mematuhi kode etik maka informasi yang kita berikan akan tetap dibutuhkan oleh masyarakat,” tandasnya seraya berharap keberadaan pers saat ini bisa lebih baik lagi sehingga tetap bisa dipercaya oleh masyarakat.
“Semoga suatu saat kondisi bisa berbalik,
Berita yang benar dan menjadi kepercayaan masyarakat adalah di pers bukan di media sosial,” pungkasnya. (Hasin)