SURABAYA, Lingkarjatim.com- Pemanfaatan mobil PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk pengecekan pasien Covid 19 bantuan dari BNPB untuk wilayah Jawa Timur sempat menjadi polemik saat muncul protes dari Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Walikota Surabaya sempat mengatakan jika mobil PCR dimanfaatkan untuk pengecekan Covid 19 di Surabaya.
Namun, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa persoalan itu muncul hanya karena miskomunikasi atau kesalahpahaman. Ia menjelaskan, penggunaan mobil PCR itu diberikan oleh BNPB untuk dapat dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat di wilayah Jawa Timur.
“Kalau untuk kebutuhan laboratorium di Surabaya sebenarnya sudah cukup memenuhi. Ada lab di ITD (Institute of Tropical Disease) Unair dan BBTKL-PP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) milik Kemenkes. Kalau di Malang ada di Unibraw. Untuk lab di Surabaya saja bisa menguji sampai 800 sampel tiap hari,” kata Khofifah saat live di salah satu stasiun televisi, Sabtu (30/5/2020) sore.
Dengan kapasitas lab di Surabaya yang masih cukup memadai, Khofifah mengambil kebijakan untuk tetap mengoperasionalkan mobil PCR itu untuk wilayah lain yang belum terfasilitasi labnya. Kedati demikian, mantan Mensos itu mengatakan jika penggunaan mobil PCR juga digunakan untuk wilayah Kota Surabaya.
Bahkan, lanjut dia, sudah ada jadwal operasional kendaraan yang telah ditentukan. Dari data yang diterima JNR, dua mobil PCR sejak 27 Mei 2020 telah dioperasikan di RS Unair dengan 100 sampel uji swab dan 10 sampel di Asrama Haji Surabaya.
Tanggal 28 Mei 2020, mobil kembali dioperasionalkan di Asrama Haji Surabata dengan mengambil 190 sampel dan RSU Sidoarjo 108 sampel. Tanggal 29 Mei 2020 atau kemarin, jadwal dua mobil PCR dioperasionalkan di RSUD Tulungagung dengan mengambil 200 sampel dan RSUD Soegiri Lamongan dengan mengambil 100 sampel.
Hari ini, Sabtu 30 Mei 2020, dua mobil dioperasionalkan di RS Jiwa Menur Surabaya mengambil 100 sampel dan RS Soewandhi Surabaya dengan 100 sampel. Besok, Minggu 31 Mei 2020 dua mobil akan dioperasionalkan di Kediri dengan mengambil 100 sampel dan RSUD Sidoarjo mengambil 100 sampel. (Khoeron Gazan)