BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Pembangunan belum rampung, kerusakan sudah mulai terlihat di pasar tanah merah, Kabupaten Bangkalan.
Pembangunan pasar yang dimulai pada tahun 2019 itu bahkan sampai saat ini belum bisa ditempati oleh para pedagang untuk bertransaksi jual beli. Namun plafon pasar yang menelan anggaran sekitar Rp 20 milyar itu sudah mulai berjatuhan.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar, Dinas Perdagangan (Disdag) Bangkalan, Sutanto menyampaikan, bangunan pasar itu masih dalam tanggungan pihak penyedia. Oleh karena itu, jika ada kerusakan masih ada dalam pemeliharaannya.
“Jika ada kerusakan masih tanggungjawab penyedia, karena masih ada masa pemeliharaan selama 180 hari,” ujar dia, Senin (18/05).
Namun meski demikian, lanjut dia, pihaknya berjanji akan melaporkan temuan-temuan itu kepada pihak pemborong bangunan itu dan selama tidak diperbaiki, maka penyerahan kedua tidak akan diberikan.
“Kami tidak akan langsung memberikan P2 dan jaminannya sebelum diperbaiki dan itu akan menjadi catatan buruk bagi penyedia itu,” lanjut dia.
Sutanto berharap, para pedagang pasar Tanah Merah tidak khawatir atas kerusakan tersebut. Karena pasti akan diperbaiki kembali oleh pihak pemborong bangunan itu.
“Masyarakat khususnya pedagang tidak usah khawatir, karena kerusakan itu pasti diperbaiki,” ucap dia.
Diketahui, pembangunan pasar tanah merah itu direncanakan akan diselesaikan pada tahun 2020 ini. Disdag Bangkalan juga sudah mengajukan anggaran sebesar Rp 12 milyar ke pemerintah provinsi Jawa Timur.
Namun rencana penyelesaian pembangunan itu tidak bisa terlaksana pada tahun ini lantara anggaran yang diajukan belum turun dari Pemprov Jatim akibat pandemi virus Corona. (Moh Iksan)