GRESIK, Lingkarjatim.com Kabupaten Gresik menjadi salah satu Kabupaten di Jawa Timur dengan jumlah warga terpapar Covid-19 terbanyak ke-3 setelah Surabaya dan Sidoarjo.
Diketahui per tanggal, 4 Juni 2020 warga yang terpapar positif corona berjumlah 195 orang, seperti yang diumumkan secara resmi oleh Gugus Tugas Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Gresik.
Banyaknya jumlah kasus warga yang terpapar Covid-19 tidak dapat dilepaskan dari lemahnya dan amburadulnya Kinerja Tim Gugus Tugas Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Gresik yang dinilai oleh beberapa kalangan setengah-setengah.
Ketua LSM Avicena, Mohammad Ali Syibro, mengatakan “kerja Tim Gugus Tugas Gresik Covid-19 hanya konfrensi Pres, padahal anggaran yang diberikan dari APBD Gresik sangatlah besar,” jelas syibro, panggilan akrabnya.
Lebih lanjut menurut syibro, Tim Gugus Tugas Covid-19 Gresik kerjanya hanya Konfrensi Pers. Mending anggaran 90 Miliar yang untuk menunjang kerja Tim Gugus Tugas Covid-19 semuanya dialokasikan ke warga yang terdampak.
Diketahui, Kabupaten Gresik menganggarkan dana sebesar Rp. 298 miliar untuk penanganan Virus Corona atau Covid-19, hasil realokasi dan recofusing dari berbagai organisasi perangkat daerah.
Senada dengan yang dikatakan LSM Avicena, Pengamat Sosial, Hisan Muhammad mengatakan bahwa bertambahnya angka warga yang terpapar positif Covid-19 setiap hari memang tidak lepas dari ketidak mampuan Tim Gugus Tugas Covid-19 Gresik dalam melakukan pencegahan.
“Bila diamati kerja tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Gresik hanya sekedar menggugurkan kewajiban saja, membuat check point disetiap pintu masuk Gresik dan itupun tidak maksimal”, terang pria yang menjadi pengajar di STAI Daruttaqwa itu. (M Khudaifi)