Bangkalan, Lingkarjatim.com,-
Bocornya pajak rumah makan yang terjadi berulang kali pada setiap tahunnya di kabupaten Bangkalan menjadi sorotan dan mendapat tanggapan miring dari berbagai kalangan masyarakat di Bangkalan.
Masyarakat menilai pemerintah tidak serius mengelola penghasilan pajak rumah makan yang menjadi potensi luar biasa untuk penghasilan asli daerah (PAD).
“Sejauh ini yang dikeluhkan pemerintah PAD kecil, tapi potensi yang ada tidak dimaksimalkan dengan baik malah cenderung sengaja dibuat tidak jelas,” ucap Ahmad salah satu warga di Bangkalan.
Tidak hanya itu, bahkan Moh Junaidi Syah
Ketua BIDIK Bangkalan mencurigai ada oknum pejabat yang sengaja bermain untuk membocorkan penghasilan pajak rumah makan tersebut.
“Dibocorkan, Padahal kontrol nya simple, tinggal aktifkan tapping Box, Kalau di matikan kasih sangsi, Takutnya ada main di bawah meja dengan owner nya,” Tulis Junaidi disebuah group WhatsApp menanggapi pemberitaan perihal bocornya Pajak Rumah makan yang selalu terjadi berulang tersebut Selasa (04/04/23).
Beberapa hari yang lalu, Plt Bupati Bangkalan Muhni mengucapkan terima kasih sudah diingatkan perihal kebocoran pajak rumah makan yang terjadi bertahun-tahun selama ini. Dirinya mengaku akan serius mencari solusi agar kebocoran tersebut tidak terulang kembali.
“Gertak sambal ya?,” Ucapnya menanggapi penanganan kebocoran pajak rumah makan yang selama ini belum ada sanksi tegas yang diberikan kepada pemilik rumah makan yang sengaja ngemplang pajak.
“Terima kasih mas Hasin sudah mengingatkan, nanti saya akan mengadakan rapat tentang itu,” ucapnya serius seraya mengakui bahwa memang perkembangan rumah makan di Bangkalan cukup menggiurkan sehingga menjadi potensi yang luar biasa juga untuk menjadi Pendapatan asli daerah dari sektor pajak yang perlu untuk dimaksimalkan Kamis (30/03/23) lalu.
“Memang PAK ini merasa juga apa yang didapat dari restoran itu belum maksimal malah jauh,” pungkasnya menyayangkan.