Kendati demikian, Suyono memastikan bahwa bantuan terealisasi dengan baik, sebab teknis penyaluraannya dari pihak jasa atau pemasok langsung diserahkan ke penerima Kelompok Tani (Poktan) cuma ada sebagian yang masuk ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan, artinya tidak ke Dispertan-KP terlebih dahulu.
“Kedelai harganya murah, jarang ada petani yang mau menanam benih itu. Yang pasti bantuan sudah diserahkan ke penerima,” pungkasnya. (Jamaluddin)