Menurut Dasuki, sekolah yang seharusnya menjadi lembaga yang mengajarkan pentingnya budi pekerti sejak dini malah faktanya mengajarkan tentang peraktik korupsi.
“yaa tentu belajar korup, belajar tidak transparan, belajar membangun muslihat, belajar membangun modus operandi. Penulisan angka nominal yang kita bayar itu wajib karena itu hak kami sebagai pembayar, kita wajib curiga terhadap niat mereka yang bersikukuh menyembunyikan harga, klo tidak untuk korup atau menimal mencari untung besar, lalu untuk apa,” ucapnya lagi mempertanyakan.
Untuk diketahui kepala sekolah SMA Negeri 1 Kamal Dwi Imam Arif memberikan penjelasan kepada LingkarJatim.com prihal paraktik jual beli seragam di lembaga nya seperti yang telah ditulis sebelumnya dengan judul, “Viral praktik Jual Beli seragam dengan kedok Koperasi Sekolah, Berikut Penjelasan Kepala SMA Negeri 1 Kamal”. (Hasin)