Menu

Mode Gelap

OPINI · 24 Jan 2022 15:26 WIB ·

Thurots Syaikhona Kholil: Spirit Peradaban Bangkalan


Thurots Syaikhona Kholil: Spirit Peradaban Bangkalan Perbesar


Semangat belajar Mbah Kholil tercermin bagaimana beliau menyambangi beberapa negara yaitu, Makkah, Madinah, Uzbekistan, Yaman, Suriah, Mesir, Al-Jazair, Rusia dan India. Tidak lain tujuannya untuk belajar, menimba ilmu pengetahuan.


Ada pun sikap kedermawanan dan pluralisme Mbah Kholil dapat kita lihat kala beliau membagikan sembako dan uang setiap kali beranjak dari Masjid Jami’ (posisinya depan Alun-Alun Bangkalan). Pemberian ini tidak hanya ditujukan kepada umat Islam, melainkan juga kepada masyarakat non muslim di daerah Pecinan, Bangkalan yang notabenanya memang terdapat banyak non muslim disana.


Dari sekian pesan dan nilai yang Mbah Kholil ajarkan melalui perjalanan hidupnya, belum seutuhnya mampu merepresentasikan masyarakat Bangkalan saat ini. Contoh kasus, dalam aspek ilmu pengetahuan atau pendidikan, Bangkalan masih sangat rendah. Di beberapa daerah di Bangkalan ketimpangan pendidikan ini terjadi.


Selain itu, ketimpangan perekonomian juga sangat parah. Indikatornya tingkat pengangguran tinggi dan tingkat urbanisasi juga tinggi. Di samping memang masyarakat yang sudah kaya (Borjuis) tidak mewarisi kedermawanan untuk saling berbagi, juga instansi pemerintah sama sekali tidak dermawan, dalam arti penyediaan lapangan kerja sangat minim.


Jikalau diawal penulis sebut Mbah Kholil hanya menjadi objek tabarrukan, pada spek akhiratnya, mestinya juga kita bisa mengambil semangat Mbah Kholil dalam konteks duniawi.


Penulis menyimpulkan bahwa untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan atau akhirat, atau dunia dan akhirat secara bersamaan maka kuncinya adalah ‘ilmu’. Demikian pesan yang disampaikan Imam Syafi’i dalam pesannya:
“Barang siapa ingin mendapat (selamat) dunia, maka dengan ilmu. Barang siapa ingin mendapat (selamat) akhirat, maka dengan ilmu. Dan barang siapa yang selamat dunia akhirat, yaitu dengan ilmu” (terjemahan ala penulis).

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tidak Ada Makan Siang Gratis 

12 February 2024 - 13:29 WIB

Prosfektif Peningkatan Ekonomi Rakyat dari Berbagai Pendekatan, Madura Layak Jadi Provinsi

18 December 2023 - 08:20 WIB

Anomali Putusan, MK Milik Siapa ?

17 October 2023 - 14:37 WIB

Lo Punya Uang, Lo Punya Kuasa

16 October 2023 - 18:13 WIB

Pro dan Kontra Batas Usia Capres dan Cawapres

13 October 2023 - 06:00 WIB

Menyoal Komitmen KPU Dalam Menerapkan Affirmatif Action

10 October 2023 - 10:01 WIB

Trending di OPINI