Rini menjelaskan bahwa SOTH bagi orang tua adalah untuk mencegah munculnya balita berisiko stunting. Kegiatan ini dilakukan selama 13 kali pertemuan di masing-masing kelurahan. “Kita juga ingin melatih orang tua untuk berinovasi dan mandiri dalam mengolah menu makanan bagi anak, tidak harus mahal tetapi protein terpenuhi. Karena anak-anak itu bukan tidak mau makan, tetapi menu kurang menarik buat mereka,” ujarnya.
Selanjutnya, akan diberikan pendampingan pola asuh dari Himpunan Psikolog (HIMPSI), pembinaan rumah sehat dari Tim Kesling Kota Surabaya, serta dilakukan penimbangan 2 minggu sekali yang akan dimonitor dokter spesialis anak di puskesmas masing-masing. “Pemenangnya juga ada orang tua terhebat, Tim Pendamping Keluarga, dan TP PKK Kelurahan. Dimana penilaiannya melibatkan IDAI Cabang Jawa Timur dan FKM Unair,” pungkasnya. (Amal/Hasin)