Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Warga nelayan kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan merasa kecewa dan marah kepada Petronas. Hal itu disebabkan karena rumpon ikan atau keramba milik para nelayan banyak yang rusak saat PT Petronas melakukan kegiatan survei Seismik pada tahun 2023 lalu.
Walaupun sudah berganti tahun, namun menurut mereka para nelayan hingga saat ini jangankan mendapatkan ganti rugi, ditemui saja tidak oleh perusahaan asal negara Malaysia tersebut.
Meluapkan rasa kekecewaannya, Sabtu (21/09/24) kemaren para nelayan lalu unjuk rasa dengan membentangkan berbagai spanduk bertuliskan kecaman kepada PT Petronas seraya melakukan orasi secara bergantian, bahkan beberapa kali mereka terdengar meneriakkan ajakan “Usir Petronas”.
Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Bangkalan Arif Moelia Edi meminta pihak kementerian ESDM untuk bisa menghadirkan pihak Petronas
“Kami berharap dari pihak ESDM bisa menghadirkan pihak Petronas, karena ini terkait dengan penggantian keramba-keramba yang sampai saat ini belum bisa terselesaikan,” ucapnya.
Sebagai kepala daerah, dirinya mengaku akan terus berupaya mengawal aspirasi para nelayan di kabupaten Bangkalan.
“Bukan kami menolak adanya survei tersebut, karena itu juga menguntungkan masyarakat, tetapi kami berharap nelayan dalam kondisi susah, sehingga keramba yang sudah dijanjikan oleh pihak Petronas tolong untuk segera diselesaikan,” tegasnya.
Menurutnya selama 2024 nelayan sudah tidak lagi memasang keramba sehingga Pj Bupati Bangkalan sangat berharap mereka bisa mendapatkan perhatian.
“Sehingga saya harapkan sekali lagi untuk Petronas bisa bertanggung jawab untuk hal ini atau SKK Migas untuk membantu para nelayan yang kehilangan keramba pada akhir tahun 2023 dan sudah dijanjikan akan diselesaikan oleh Petronas,” pungkasnya. (Hasin)