Tanggungan puluhan juta menimpa lantaran dirinya tidak terdaftar sebagai penerima BPJS, Jamkesmas serta tidak bisa mendapatkan program Biakesmiskin dari Pemprov Jatim, sebab yang bersangkutan tidak terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Sampang.
Selain itu ia merasa tidak sanggup membayar hutang perawatan itu meski dengan cara mencicil, karena untuk memenuni biaya hidup sehari-harinya miris tidak mencukupi.
“BPJS gak punya, Jamkesmas juga, mengajukan Biakesmaskin juga gak bisa. Jadi sampai sekarang Rp 31,966 juta ke rumah sakit Soetomo itu tetap jadi hutang,” imbuhnya.
“Kalau pekerjaan sehari-harinya pemulung, suami kuli ke orang,” pungkasnya. (Jamaluddin/Hasin)