SUMENEP, Lingkarjatim.com — Suplayer beras program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dikeluhkan warga Pulau Giliraja, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur berdalih beras rusak akibat terpengaruh cuaca.
Latifah, suplayer beras itu mengatakan semula dalam kondisi baik dan sangat layak konsumsi. Namun, ketika proses pengirimam dengan kapal ke Pulau Giliraja, sebagian beras terkena percikan air laut. Dia menyebut ada enam zak beras selama pendistribusian.
“Kami sangat kasihan jika beras yang rusak tersebut sampai kepada KPM. Makanya, hari ini juga kami akan ke Giliraja untuk mengganti beras yang rusak,” kata Latifah, seperti dikutip dari Karta.co.id, Jum’at (10/01).
Menurut Latifah kerusakan yang disebabkan faktor-faktor non teknis seperti akibat cuaca adalah sesuatu yang wajar dan di luar prediksi. Meski begitu, dia memastikan semua beras akan diganti langsung hari ini.
“Yang pasti, semua beras yang rusak akan diganti,” dia memastikan.
Beras BPNT yang rusak dikeluhkan warga Desa Banmaleng, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting karena patah dan menguning seperti beras raskin.
Menanggapi keluhan itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep, Muhammad Ikhsan berjanji secepatnya mencari tahu dan menuntaskan semua keluhan warga terkait PKH dan BPNT.
“Ketika ada orang merintih, ada masyarakat yang mungkin mengeluh masalah-masalah PKH ataupun BPNT, itu menjadi target kami untuk diselesaikan dan dituntaskan secara baik,” kata mantan Kabid Pemuda dan Olahraga Disparbudpora Sumenep itu. (Abdus Salam)