Padahal menurutnya tahun ini baru merencanakan akan memondokkan putranya di pondok yang diasuh oleh Ra Fahri tersebut.
“Tahun ini rencana putra saya akan saya pondokkan disana, tapi beliau sudah tiada, semoga kami sekeluarga diakui sebagai santrinya walaupun saya merasa belum menjadi santri yang baik,” tuturnya.
Tidak hanya itu, di sekitar tempat yang rencananya akan dijadikan tempat pemakaman, terlihat beberapa orang berapkaian ala santri mengeluarkan air mata dan menangis sedih, tidak ada yang mengetahui pasti penyebab kesedihan tersebut namun besar kemungkinan mereka merasa sedih kehilangan seorang sosok guru yang sangat dicintainya. (Hasin)