SAMPANG, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) setempat terpaksa membatasi hewan ternak yang masuk ke Kota Bahari. Karena terdapat penyakit mulut dan kuku (PMK) sedang mewabah dan mengancam hewan ternak.
Penyakit PMK bisa menyerang sejumlah hewan ternak seperti sapi, domba, kambing, kuda dan juga babi. Adapun virus tersebut saat ini sedang mewabah di sejumlah daerah, utamanya Sidoarjo, Gresik, Lamongan dan Mojokerto.
“Tingkat penularan virus tersebut sangat tinggi mencapai 90-100 persen. Tapi kalau tingkat kematiannya kecil,” ungkap Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispertan-KP Sampang, Hendra Gunawan, Kamis (12/5/2022).
Lebih lanjut untuk megantisipasi datangnya virus tersebut saat ini, Hendra Gunawan mengaku telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya aktif melakukan pemeriksaan hewan ternak. Hal itu untuk mengetahui apakah hewan ternak di Sampang ada yang terjangkit virus tersebut atau tidak.
Selain itu, upaya lain yang dilakukannya, yakni melarang sapi luar masuk ke Sampang. Tujuannya, agar hewan ternak di sampang bisa terhindar dari ancaman virus PMK tersebut.
“Berdasarkan dari survey yang dilakukan sementara ini di Sampang belum ditemukan hewan yang terjangkit virus PMK. Dan kami melarang sapi dari luar itu masuk ke madura. Utamanya sapi dari daerah wabah,” imbuhnya.