Nasional,Lingkarjatim.com – Nama Bursok Anthony Marlon belakangan ini ramai dibicarakan setelah kasus Rafael Alun Trisambodo menguak kotak pandora dugaan korupsi di kalangan pejabat pajak.
Bursok Anthony Marlon adalah seorang pejabat pajak daerah yang ternyata memiliki pendapat berbeda demi kelangsungan aktivitas DJP selanjutnya.
Pegawai DJP ini meminta agar Menkeu Sri Mulyani untuk mengevaluasi benar kinerja para pejabat.
Bursok Anthony Marlon menilai karena kelakuan segelintir orang di kalangan DJP, rusak kepercayaan masyarakat yang berakibat pada para penagih pajak.
Bahkan, anak buah Sri Mulyani itu menilai kini masyarakat tampak semakin turun kepercayaannya hingga kasar saat diminta lapor pajak.
Bursok Anthony Marlon mendadak viral setelah muncul meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Dirjen Pajak mundur.
Semua ini berawal dari aksi Bursok Anthony Marlon menguak surat aduan terkait kerugian dialami negara dengan nilai trilunan tak ditanggapi.
Padahal sudah 2 tahun surat aduan tersebut dilayangkan Bursok Anthony Marlon tapi tidak ditindaklanjuti.
Bursok Anthony lantas membandingkan sikap Sri Mulyani dengan kasus kini heboh Rafael Alun Trisambodo.
Bursok Anthony menguliti kinerja Menkeu yang meminta agar semua aduan dikirimkan saja ke media yang sudah disediakan.
Yang ternyata faktanya justru aduan tersebut hanya dibiarkan begitu saja tanpa ditindaklanjuti.
Sosok Bursok Anthony kini membuat publik bertanya-tanya siapakah dia.
Terungkap bahwa ternyata sosok ini merupakan salah satu dari sekian ribu pekerja di bawah Sri Mulyani.
Namun, Bursok Anthony menjadi salah satu pegawai yang memberikan penilaiannya secara terbuka terkait keputusan sang Bu Menkeu.
Sebuah surat dikirimkan oleh Bursok Anthony Marlon yang ditujukan kepada Sri Mulyani dan Drijen Pajak Suryo Utomo.
Sosok Bursok Anthony Marlon adalah pegawai pajak di Kanwil DJP Sumut II.
Bursok Anthony Marlon memiliki jabatan sebagai Kasubbag Tata Usaha dan Rumah Tangga.
Bursok Anthony Marlon juga terungkap jumlah hartanya.
Bursok yang merupakan Kasubbag Tata Usaha dan Rumah Tangga Kanwil DJP Sumut II, ternyata tak mempunyai harta berlimpah.