Dijelaskan, output dari kegiatan KAP itu akan tercipta kenyamanan pribadi antara petugas dengan masyarakat secara perseorangan melalui komunikasi dari hati ke hati, sehingga dapat dimengerti dan dipahami langkah-langkah untuk membantu kesehatan.
Selain itu ia berharap, mereka yang hadir pada kegiatan pelatihan tersebut pandai dan bisa melaksanakan komunikasi secara persuasif nantinya. Selain itu, berharap akan terciptanya perubahan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik dan yang bermuara pada penurunan prevalensi stunting di setiap kecamatan bahkan desa.
“Peserta dalam kegiatan ini dari 7 kecamatan yang masuk locus stunting, yakni Kecamatan Torjun, Sreseh, Banyuates, Jerngik, Sampang, Camplong, Kedungdung,” pungkasnya. (Jamaluddin/Hasin)