BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Anggota DPRD kabupaten Bangkalan, Mahmudi mengkritik kinerja gugus tugas Covid-19 dalam penanganan wabah virus Corona.
Namun kritikan itu tidak hanya dalam bentuk kata-kata, melainkan dengan menunjukkan hasil negatif Swabnya sebagai pembuktian bahwa dia bebas dari virus Corona.
Kritikan itu dilakukan mahmudi lantaran dia kecewa dengan kinerja gugus tugas. Menurutnya, gugus tugas kurang serius dalam menangani dan mencegah penyebaran virus Corona.
Mahmudi menyampaikan, dia memang tidak yakin dengan hasil positif rapid tes yang dilakukan petugas kesehatan Bangkalan beberapa waktu lalu, karena alat yang digunakan tidak ada dalam daftar rekomendasi kemenkes dan WHO. Oleh karena itu dia memilih rapid tes dan swab ke Surabaya.
“Kenapa saya memilih swab ke Surabaya, karena kalau saya swab di sini nanti positif lagi, karena kalau di sini seakan-akan saya digiring bahwa saya kena corona dan dipaksa isolasi, sementara saya hasilnya negatif,” ujar dia, Senin (11/05).
Mahmudi menambahkan, saat ini di Bangkalan orang mengalami flu biasa saja dianggap terkena virus Corona, lalu dirapid tes, dan ketika hasilnya positif harus diisolasi.
“Padahal rapid tes tidak memastikan seseorang terkena Covid-19 atau tidak,” tambah dia.
Mahmudi juga mengatakan, kalau gugus tugas memang ingin memberantas mata rantai penyebaran virus Corona, maka anggran itu dimanfaatkan dengan benar, harus terbuka dan terpublikasi.
“Dalam menangani Covid-19 ini jangan setengah-setengah, masak saya di tes suhu di Suramadu 38°C sementara di Siloam 36, saya minta cek lagi 37,5. Ini apa, orang ini mainan, kambing atau apa?,” tanya dia.
“Ke depan, kalau memang gugus tugas mau bekerja ya bekerja dengan serius, kalau tidak mau bekerja ya tidak masalah,” ucap dia. (Moh Iksan)