BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Pembentukan rumah singgah kreatif oleh pemuda Kecamatan Kwanyar, Bangkalan mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari tokoh aktivis dan pemuda Bangkalan, Aliman Harish.
Sebagai tokoh pemuda di Bangkalan, Aliman Harish mengatakan dengan dibentuknya rumah singgah kreatif, pemuda di kecamatan Kwanyar bisa dikatakan kompak.
“Namun kekompakan itu harus dijaga agar tetap solid,” ujarnya saat menghadiri acara peresmian rumah singgah kreatif di Kecamatan Kwanyar, Sabtu (13/10/2018).
Menurutnya, kesolidan merupakan hal yang paling penting untuk mensukseskan cita-cita bersama sebagai warga negara, bangsa maupun agama. Selain itu ia juga menyebutkan bahwa rumah singgah kreatif ini adalah satu-satunya di pulau Madura.
“Kita patut mengapresiasi karena pemuda Kwanyar ini sudah menginspirasi banyak pemuda dengan ide-idenya serta program kerjanya yang taktis,” terangnya.
Kata Aliman pemuda kreatif seperti itu harus mendapat perhatian dari pemerintah agar lebih bisa menginspirasi dan menularkan ke pemuda lainnya yang saat ini banyak terjebak dalam penyalahgunaan narkoba.
“Semoga menjadi pemicu dan pemacu pemuda Madura lainya berkreatifitas,” pungkas Calon Legislatif DPRD Jawa Timur itu.
Salah satu tanda diresmikannya rumah singgah kreatif itu para pemuda Kwanyar meminta para stakeholder untuk cap tangan sebagai tanda pernah singgah ditempat itu.
Sementara Ketua Aliansi Pemuda Kreatif Kecamatan Kwanyar Memed mengatakan terbentuknya Rumah Singgah Kreatif ini sebagai bentuk geliat pemuda Kwanyar melihat masalah yang ada.
Apalagi, masalah sampah yang semakin hari semakin menumpuk. “Ini harus ada pemecahan masalah bentuknya itu ekonomi kreatif, bisa di daur ulang, oleh karena itu kesadaran ini perlu dukungan dari tokoh masyarakat setempat,” kata Memed.
Memed sudah merancang program kerja yang dapat apresiasi dari warga setempat. Ia mencanangkan pada tahun 2020 Kecamatan Kwanyar sudah bebas dari masalah sampah.
“Sementara tahun 2025 kita berharap Kwanyar sudah bebas dari masalah narkoba. Ini yang menjadi hambatan yang cukup berat, tapi perlu kesadaran juga dari berbagai pihak terutama dari orang tua,” ujarnya.
Sebagai salah satu tanda diresmikannya rumah singgah kreatif itu para pemuda Kwanyar meminta para stakeholder untuk cap tangan sebagai tanda pernah singgah ditempat itu. (Zan/Lim)