Bangkalan, LingkarJatim.com,- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Trunojoyo Madura sudah masuk di klaster Utama, satu tingkat dibawah klaster mandiri yang merupakan klaster tertinggi.
“Yang ada di klaster mandiri ini kampus-kampus besar seperti UI dan lainnya,” ucap sekertaris LPPM UTM Dr. Zainul Hidayah, S.Pi., M.App.Sc.,
Rabu (18/09/24) saat memberikan sambutan pada acara workshop HKI dan Pendampingan Paten yang dilaksanakan di aula Syaichona Cholil lantai 10 Gedung Rektorat UTM.
Menurutnya untuk masuk menjadi klaster mandiri ada beberapa poin penilaian yang harus di lewati. Salah satu poin penilaian terbesar adalah Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang sudah dipatenkan.
“HAKI penyumbang nilai tertinggi,” jalasnya.
Semakin banyak hak kekayaan intelektual yang berhasil dipatenkan maka semakin besar nilai yang diberikan kepada lembaga tersebut sehingga mampu mendongkrak nilai untuk masuk ke klaster yang lebih tinggi.
Saat ini hak kekayaan intelektual yang berhasil dipatenkan oleh LPPM UTM masih sedikit. Hak cipta hampir mendekati angka 400 sedangkan untuk paten masih hanya 3.
“Untuk paten memang membutuhkan waktu yang panjang,” tegasnya. Sehingga dirinya berharap melalui kegiatan workshop HKI dan Pendampingan Paten ini bisa membantu untuk meningkatkan jumlah hak kekayaan intelektual yang nantinya akan dipatenkan melalui LPPM UTM.
“Diharapakan bisa memberikan pemahaman kepada mahasiswa, peneliti, maupun investor agar bisa mendapatkan gambaran tentang paten atau merek agar bisa mendapatkan benefit baik secara perorangan maupun lembaga,” pungkasnya. (Hasin)